LIPUTAN KHUSUS:
Besar Manfaatnya, Tapi Lahan Basah Diabaikan
Penulis : Gilang Helindro
Presiden terpilih didesak untuk lebih mengarusutamakan konservasi lahan basah.
Lingkungan
Senin, 05 Februari 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Lahan basah memiliki manfaat yang begitu besar. Luas lahan basah diperkirakan 20,6 juta hektare atau sekitar 10,8 persen dari luas daratan Indonesia.
Direktur Program Yayasan KEHATI, Rony Megawanto dalam keterangan resminya mengungkapkan ada lima manfaat lahan basah di Indonesia. Keberadaan lahan basah sangat penting secara ekologis, hidrologis, ekonomi, maupun pengurangan dampak bencana hidrometeorologis. “Di Indonesia dari waktu ke waktu intensitas bencana cenderung meningkat, terutama seiring meningkatnya dampak perubahan iklim,” kata Rony, dikutip Jum’at, 2 Februari 2024.
Indonesia, kata Rony, berkepentingan besar untuk menjaga kelestarian lahan basah. Terutama, seiring kondisi banyak lahan basah di negeri ini yang kondisinya mengkhawatirkan oleh karena berbagai faktor, terutama alih fungsi lahan.
Dalam momen peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2024, Yayasan KEHATI mendesak semua pihak terkait, terutama calon pemimpin Indonesia ke depan untuk lebih mengarusutamakan konservasi lahan basah di negeri ini.
“Sebagai pemegang tampuk kepemimpinan dan penentu kebijakan Indonesia ke depan, para calon pemimpin negara, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif yang saat ini berkontestasi, perlu memasukkan konservasi lahan basah sebagai bagian dari program mereka ke depan,” ungkap Rony.
Kebijakan perlindungan, pengelolaan, dan pemanfaatan lahan basah yang lestari, lanjut ia, tidak hanya akan membantu pembangunan ekonomi berkelanjutan, tetapi juga akan menjadi penopang kuat untuk mencapai tujuan iklim Indonesia, yaitu berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca pada akhir dekade ini.
“Tak kalah penting, lestarinya alam basah dapat menjamin pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Rony.
Adapun lima manfaat lahan basah tersebut sebagai berikut:
- Sebagai mata pencarian dan penggerak ekonomi lokal. Pada umumnya lahan basah dikelola menjadi areal pertanian maupun perkebunan. Sebagian besar lahan basah dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, padi, jagung, dan tanaman hortikultura buah. Sekitar 9,53 juta lahan basah di Indonesia berpotensi untuk lahan pertanian, dengan rincian 6 juta ha berpotensi untuk tanaman pangan.
- Sebagai sumber air bersih. Kebutuhan air di Indonesia adalah sebanyak 175 miliar kubik per tahun. Jumlah yang dapat dipenuhi dari ketersediaan air yang mencapai 690 miliar kubik per tahun. Kalimantan dan Papua yang dihuni oleh 13 persen populasi di Indonesia menyediakan sekitar 70 persen sumber daya air. Papua merupakan provinsi dengan area gambut terluas di Indonesia dengan besaran mencapai 6,3 juta hektare, disusul oleh Kalimantan Tengah dengan luasan mencapai 2,69 juta hektare. Di Pulau Jawa, Sungai Citarum dan Sungai Ciliwung merupakan 2 sumber air minum terbesar.
- "Sayangnya, 2 sungai ini juga menyandang predikat sebagai 2 sungai paling tercemar di Indonesia," ungkap Rony.
- Sebagai sumber makanan. Luasan lahan basah di Indonesia menawarkan potensi sumber pangan yang besar. Lahan basah dapat dikelola menjadi areal perikanan, pertanian maupun perkebunan. Misal, ekosistem dataran banjir sangat penting bagi kegiatan perikanan darat. Lahan rawa pasang surut juga sudah lama dikenal sebagai lahan budidaya pertanian yang potensial untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan.
- Sebagai mitigasi bencana. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 90 persen bencana yang terjadi di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi atau bencana yang berhubungan dengan aktivitas cuaca dan air. Fakta-fakta di lapangan membuktikan bahwa lahan basah dengan kondisi yang masih baik dapat mencegah bencana seperti kekeringan, banjir, kebakaran hutan, dan tsunami. Ekosistem mangrove dengan ketebalan 200 meter serta kerapatan 60 batang dan diameter 15 cm dapat meredam energi gelombang tsunami hingga 50 persen. Lahan basah daratan setiap hektarnya mampu menyerap 3,7 juta galon air banjir, dengan demikian lahan basah mengurangi banjir dan meredakan kekeringan.
- Sebagai penyimpan karbon. Lahan gambut menyimpan karbon dengan jumlah yang sangat besar. Diperkirakan karbon yang tersimpan di dalam lahan gambut di Indonesia sebesar 44,5 gigaton, dengan luasan lahan gambut sebesar 20,74 juta hektare.