LIPUTAN KHUSUS:

Jaringan Listrik Global Perlu Diperbarui Untuk Capai Target Iklim


Penulis : Kennial Laia

Permintaan untuk listrik global diperkirakan naik. Perlu investasi sebesar US$600 miliar per tahun untuk menambah jaringan listrik baru.

Energi

Kamis, 19 Oktober 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa pemerintah di seluruh dunia harus serius membangun jaringan listrik baru untuk mencapai target iklim. Investasi yang diperlukan lebih dari US$600 miliar per tahun pada 2030, atau dua kali lipat dari jumlah saat ini. 

Menurut Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol, jumlah jaringan listrik global saat ini sekitar 80 juta kilometer berdasarkan analisis terbaru lembaga energi tersebut. Namun ini masih sedikit dan perlu ditambah atau diperbarui untuk mencapai target iklim dan memastikan pasokan listrik yang andal. 

Birol mengatakan, permintaan listrik diperkirakan akan meningkat karena banyak konsumen beralih ke produk alternatif rendah karbon dibandingkan produk tradisional, seperti pompa panas dan kendaraan listrik. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri dengan polusi tinggi, termasuk pembuat baja, juga berupaya melakukan elektrifikasi untuk membantu mereka melakukan dekarbonisasi. 

IEA mengatakan proyek-proyek energi terbarukan yang menawarkan setidaknya 3.000 gigawatt listrik sedang menunggu koneksi ke jaringan listrik nasional – lima kali lipat dari kapasitas tenaga surya dan angin yang ditambahkan secara global pada tahun 2022.

Ilustrasi energi terbarukan )lpbi-nu.org)

“Pemerintah perlu membuka mata. Jika kita menginginkan listrik yang bersih, kita tidak hanya memerlukan pembangkitan listrik yang bersih, namun kita juga perlu membangun jaringan listrik. Hal ini telah menjadi titik buta dalam program transisi energi bersih yang dilakukan pemerintah,” ucap Birol, Rabu, 18 Oktober 2023, dikutip Guardian

IEA memperingatkan bahwa penundaan dalam investasi dan reformasi jaringan listrik akan meningkatkan ketergantungan pada gas, meningkatkan emisi karbon, dan menempatkan tujuan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5C di atas tingkat pra-industri yang “di luar jangkauan”. Dikatakan bahwa penggunaan listrik dunia perlu tumbuh 20% lebih cepat pada dekade berikutnya dibandingkan dekade sebelumnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Selain itu ada kekhawatiran atas penurunan jaringan listrik di negara-negara berkembang, kecuali Tiongkok. IEA mengatakan pemerintah perlu mendukung perluasan rantai pasokan dan pelatihan tambahan untuk meningkatkan jaringan listrik, dan sistem perencanaan perlu ditingkatkan.

IEA merekomendasikan koordinasi yang lebih baik antara perencana peningkatan jaringan listrik dan proyek-proyek energi terbarukan, peningkatan proses untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan, dan peningkatan penggunaan alat-alat digital untuk mengatasi intermiten, ketika pasokan listrik terbarukan tidak sesuai dengan permintaan.