LIPUTAN KHUSUS:

Ribuan Petani Sawit di Sumsel Terima Dana Bantuan Rp 273 Miliar


Penulis : Kennial Laia

Sembilan koperasi dengan total anggota 3.927 petani sawit di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, menerima bantuan pendanaan sebesar Rp 273 miliar.

Sawit

Rabu, 02 Agustus 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Sebanyak 3.927 petani sawit swadaya di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, mendapatkan bantuan pendanaan sebesar Rp 273 miliar dari sejumlah bank. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan produksi sawit nasional. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya terus memperluas akses pembiayaan perbankan untuk petani sawit. Sebelumnya, OJK telah melakukan kegiatan serupa di Pekanbaru, Riau, Maret 2023 lalu. 

“OJK mengupayakan peningkatan akses keuangan para petani sawit karena ini jelas merupakan skema pembiayaan berkelanjutan dan menopang tiga pilar dari sustainable finance yaitu peningkatan kesejahteraan, melindungi lingkungan hidup, dan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Mahendra saat bertemu dengan petani kelapa sawit di Desa Bumi Harapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin, 31 Juli 2023. 

"Kelapa sawit ini menjadi penentu dan penopang kuat dari saat kita melalui masa pandemi dan karena Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia dan minyak kelapa sawit Indonesia mendominasi kebutuhan minyak nabati global dan belum tergantikan hingga saat ini sehingga perlu kita dorong produktivitasnya dan kita bantu pembiayaannya,” kata Mahendra.

Ilustrasi seorang petani sawit memanggul tandan buah segar. Foto: WRI Indonesia.

Mahendra mengatakan, kelapa sawit berkontribusi sebesar 13,50 persen terhadap ekspor nonmigas dan menyumbang 3,50 persen total PDB Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut, para petani yang tergabung dalam sembilan koperasi dan koperasi unit desa (KUD) menerima kredit/pembiayaan dari BPD Sumsel Babel, Bank BRI, dan Bank Mandiri. Totalnya Rp 273 miliar. Sementara itu total luas lahan yang dikelola petani dari sembilan koperasi maupun KUD mencapai 7.004 hektare. 

Agus Setiyono, yang mewakili kelompok petani dari Koperasi Mekar Abadi Mandiri beranggotakan 326 orang menyatakan dukungan pendanaan tersebut membantu proses pembangunan kebun plasma yang dikelola kelompoknya sejak 2019. 

"Besar harapan kami juga agar pemerintah bisa melakukan upaya agar harga jual CPO bisa lebih stabil dan cenderung meningkat, yang juga akan berdampak pada harga tandan buah segar pada petani plasma," kata Agus.

Asrul, Bendahara KUD Panca Sawit Makmur yang memiliki anggota tani sebanyak 455 orang juga menyampaikan penghargaan atas bantuan pembiayaan yang diterima anggotanya sejak 2021.

“Dari pembiayaan yang kami terima di 2021 akhirnya membuahkan hasil, dan akhirnya di bulan ke-delapan tahun ini kami berhasil panen. Kami sangat berterima kasih atas inisiasi bantuan, baik dari pemerintah provinsi, kota, bank maupun OJK ini,” kata Asrul.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa sawit di Indonesia sebesar 45,58 juta ton pada 2022. Sumatera Selatan menjadi salah satu provinsi yang penyumbang produksi kelapa sawit yakni sebesar 3,45 juta ton atau 7,57%.  

Sementara itu, data Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, potensi luas lahan perkebunan di Provinsi Sumatera Selatan didominasi oleh Karet (± 1.274.594 Ha), diikuti Kelapa Sawit (± 1.058.600 Ha) dan Kopi (± 250.000 Ha).

Pada 2022, tercatat 5 (lima) kabupaten penghasil sawit terbesar di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Banyuasin menjadi penghasil kelapa sawit terbesar dengan total 569 ribu ton. Kemudian disusul oleh Kabupaten Musi Rawas dengan total produksi sebesar 427 ton, Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 370 ribu ton, Kabupaten Musi Rawas Utara 305 ribu ton, Kabupaten Muara Enim 222 ribu ton. 

Melihat besarnya potensi ekonomi kelapa sawit ini, OJK bersama stakeholder terkait akan terus mendukung petani sawit untuk mendapatkan akses pendanaan dengan lebih mudah, mendorong pengelolaan proses perkebunan dan penjaminan kualitas produk sehingga produktivitas petani sawit dapat terjaga.