LIPUTAN KHUSUS:

BRIN Sebut Makroalga Dapat Menjadi Alternatif Sumber Energi


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Peneliti menyebut makroalga memiliki kandungan karbon yang dapat dijadikan alternatif sumber energi.

Energi

Senin, 31 Juli 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Dengan kandungan karbonnya, makroalga bisa dijadikan alternatif sumber energi, menurut peneliti. Sayangnya potensi tersebut masih belum termanfaatkan secara optimal.

"Makroalga dengan kandungan karbonnya dapat dimanfaatkan juga untuk sumberdaya energi seperti gas hidrogen, biogas, bioetanol ataupun char yang kemudian dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan bakar padat," ungkap Novi Syaftika, Peneliti Kelompok Riset Greenfuel di Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/7/2023).

Novi yang menjadi team leader di kegiatan riset pemanfaatan makroalga laut Indonesia untuk produksi gula sebagai bahan baku bioetanol atau produk lainnya, mengatakan, saat ini hanya beberapa spesies dari 700 lebih spesies makroalga di Indonesia yang sudah dimanfaatkan untuk industri pangan seperti agar-agar, atau karagenan. Namun, belum mengekplorasi biomassa yang belum banyak dimanfaatkan untuk energi dari makroalga ini.

"Memang dengan kandungan dan keunikan makroalga, produksi produk non-energi tetap menjadi daya tarik dari makroalga ini, contohnya pigmen atau senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan di bidang Kesehatan," ujarnya.

Makroalga berpotensi menjadi alternatif sumber energi karena memiliki kandungan karbon. Foto: BRIN.

Novi menguraikan, Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN telah berkolaborasi dengan berbagai instansi yaitu IPB, Universitas Lambung Mangkurat, Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Pusat Riset Agroindustri BRIN, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN, Hiroshima University, Murdoch University, dan Rangsit University, untuk melakukan berbagai riset dan kajian pemanfaatan makroalga baik untuk energi ataupun produk bernilai lainnya secara sinergis.

"Dalam kegiatan riset kolaborasi kami, berbagai metode konversi telah diterapkan baik secara termokimia yaitu hidrothermal process, supercritical water gasification, dan pyrolysis, maupun secara biologis yaitu anaerobic fermentation telah dilakukan. Selain itu, riset mengenai produksi pigmen, produksi senyawa aktif, dan sintesis katalis untuk meningkatkan reaksi yang sesuai dengan produk yang diharapkan pun dilaksanakan," terang Novi.

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman hayati dapat dijadikan suatu potensi untuk mengatasi permasalahan energi di Indonesia. Salah satu keanekaragaman hayati yang sangat menarik menjawab permasalahan energi adalah makroalga.

Makroalga atau sering disebut rumput laut berperan penting dalam ekologi perairan. Fungsi utama dari organisme ini adalah sumber makanan utama yang kaya akan protein, baik untuk organisme laut itu sendiri maupun manusia. Makroalga adalah salah satu sumber biomassa potensial yang banyak dikembangkan untuk menghasilkan energi berupa bioetanol dan juga biogas.