LIPUTAN KHUSUS:

Emisi Gas Rumah Kaca Mencapai Level Tertinggi Sepanjang Masa


Penulis : Kennial Laia

Anggaran karbon dunia habis secara cepat. Kini tersisa sekitar 250 miliar ton karbon dioksida yang dapat dilepaskan ke atmosfer dekade ini. Jika lebih dari itu, kenaikan suhu akan mencapai 1,5C.

Perubahan Iklim

Jumat, 09 Juni 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Emisi gas rumah kaca telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Menurut studi terbaru, hal ini menjadi ancaman yang dapat mendorong dunia ke tingkat pemanasan global yang “belum pernah terjadi sebelumnya”. 

Penelitian yang terbit Kamis (8/6) di jurnal Earth System Science Data tersebut mengungkap, saat ini “anggaran karbon” dunia habis secara cepat. Ini adalah jumlah karbon dioksida yang dapat dituangkan ke atmosfer jika kita ingin tetap berada dalam ambang batas vital 1,5C di atas suhu pra-industri. 

Akibatnya, tersisa hanya sekitar 250 miliar ton karbon dioksida yang dapat dilepaskan, untuk menghindari akumulasi CO2 di atmosfer yang akan menaikkan suhu sebesar 1,5C. Angka ini turun dari 500 miliar ton beberapa tahun lalu. Dengan tingkat emisi gas rumah kaca tahunan saat ini, yakni sekitar 54 miliar ton per tahun selama dekade terakhir, anggaran karbon itu akan habis jauh sebelum akhir dekade ini.

Prof Piers Forster, direktur Priestley Center for Climate Futures di University of Leeds, dan penulis utama makalah tersebut, mengatakan saat ini adalah dekade krusial untuk perubahan iklim. 

Ilustrasi emisi karbon (wikipedia)

“Keputusan yang dibuat sekarang akan berdampak pada seberapa banyak suhu akan naik dan tingkat serta keparahan dampak yang akan kita lihat sebagai hasilnya,” kata Forster dikutip Guardian

Menurut Forster, tingkat kenaikan emisi tahunan telah melambat. Namun hal itu masih sangat jauh dari yang dibutuhkan. “Kita perlu mengubah kebijakan dan pendekatan mengingat bukti terbaru tentang keadaan sistem iklim. Waktu tidak lagi berpihak kepada kita,” ujarnya. 

Saat ini negara-negara tengah bertemu di Bonn, Jerman, untuk persiapan KTT Iklim COP28 di Uni Emirat Arab, November. Pertemuan tingkat tinggi ini dipandang sebagai peluang terakhir bagi dunia untuk mencapai tujuan perjanjian iklim Paris, dan tetap dalam 1,5C. 

Di COP28, negara-negara akan melakukan “inventarisasi global” untuk pertama kalinya sejak Perjanjian Paris ditandatangani pada 2015. Tujuannya untuk menilai apakah mereka berada di jalur yang tepat untuk memenuhi komitmen dalam mengurangi emisi. 

Inventarisasi itu kemungkinan akan menunjukkan bahwa dunia jauh dari jalur, seperti yang juga ditunjukkan oleh makalah tersebut. Emisi gas rumah kaca terus meningkat, meskipun terjadi penurunan tajam pada tahun 2020 ketika penguncian Covid diberlakukan di banyak negara.

Pada 2018, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menghitung bahwa dunia harus mengurangi separuh emisi gas rumah kaca pada 2030, dibandingkan dengan tingkat tahun 2010. Ini agar dunia tetap berada dalam ambang batas 1,5C, dan mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Namun perhitungan tersebut bertumpu pada asumsi bahwa dunia akan mengurangi emisi sekitar 7% per tahun selama tahun 2020-an. Karena emisi terus meningkat, tingkat penurunan emisi tahunan sekarang harus jauh lebih curam untuk tetap berada dalam batas 1,5C.