LIPUTAN KHUSUS:

Sebanyak 14 Aktivis Greenpeace Ditahan Aparat Belgia


Penulis : Aryo Bhawono

Para aktivis ini terlibat dalam aksi pendudukan terminal LNG.

Pejuang Lingkungan

Rabu, 03 Mei 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Empat belas aktivis Greenpeace ditahan setelah masuk tanpa izin dan menduduki terminal gas alam cair (LNG) di Zeebrugge, Belgia.

Para aktivis ini telah ditahan selama lebih dari dua hari. Greenpeace Belgia mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pembebasan mereka. Direktur Greenpeace Belgia, Valerie Del Re, mengatakan penjahat yang sebenarnya adalah perusahaan gas seperti Fluxys, bukan para aktivis. 

"Mereka terus berinvestasi dalam infrastruktur bahan bakar fosil baru, yang merupakan bencana bagi hak asasi manusia dan iklim. Tidak dapat dimengerti mengapa para aktivis lingkungan hidup ditahan begitu lama," ucapnya seperti dikutip dari Guardian.

Pada Sabtu pagi (29/4/2023), para aktivis dari Austria, Belgia, Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris berlayar dengan perahu karet dan kayak menuju terminal perusahaan gas LNG milik perusahaan Fluxys, sebuah perusahaan transportasi LNG dari Belgia.

Para aktivis Greenpeace membentang spanduk di terminal gas alam cair (LNG) di Zeebrugge, Belgia, milik perusahaan Fluxys. Kredit Foto: Greenpeace Belgia

Mereka memanjat ke dermaga bongkar muat tanker LNG dan membentangkan spanduk bertuliskan "Gas Kills". Mereka mempertahankan pendudukan selama enam jam sebelum akhirnya dipindahkan oleh polisi.

Del Re menambahkan aksi-aksi pembangkangan sipil tanpa kekerasan dilakukan tanpa melukai pihak lain. Aksi ini merupakan cara sah untuk menentang praktik-praktik yang mengancam kehidupan.

"Kami memuji keberanian para aktivis kami dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka di masa-masa sulit ini," jelasnya.

Greenpeace mengatakan aksi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan peran operator gas seperti Fluxys dalam peningkatan besar-besaran impor LNG ke Eropa dari AS. Organisasi lingkungan ini mengatakan mereka menyerukan agar semua infrastruktur gas baru dihentikan dan agar menghentikan rencana Eropa untuk penggunaan gas pada tahun 2035.

Penelitian Greenpeace menyebutkan Eropa meningkatkan impor LNG dari AS sebesar 140 persen pada tahun 2022, sejak dimulainya perang di Ukraina. Delapan terminal LNG baru sedang dibangun di Uni Eropa, dan rencana untuk 38 terminal lainnya sedang dipertimbangkan, kata kelompok tersebut.

Protes Greenpeace ini dimulai dengan pemblokiran jalan di seluruh Eropa oleh kelompok aktivis iklim. Mereka tergabung dalam Just Stop Oil, didanai oleh para filantropis AS, yaitu Climate Emergency Fund, yang kini beroperasi di 11 negara.