LIPUTAN KHUSUS:
Pari Raksasa Terancam Punah Tertangkap di Sungai Mekong
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Seekor ikan pari air tawar raksasa terancam punah sepanjang 4 meter tanpa sengaja terangkap di Sungai Mekong, di Provinsi Stung Treng, Kamboja 5 Mei 2022.
Biodiversitas
Senin, 16 Mei 2022
Editor :
BETAHITA.ID - Sebuah tim ahli biologi kelautan menyambut baik penemuan ikan pari air tawar raksasa yang terancam punah selama ekspedisi baru-baru ini ke bentangan terpencil Sungai Mekong di Kamboja, meskipun mereka memperingatkan keanekaragaman hayati di daerah itu terancam.
Ikan pari itu secara tidak sengaja tertangkap oleh nelayan di kolam sedalam 80 meter (260 kaki) di Sungai Mekong di provinsi Stung Treng timur laut Kamboja dan para ilmuwan yang berkunjung membantu mengembalikan hewan itu hidup-hidup.
Zeb Hogan, seorang ahli biologi ikan di University of Nevada, mengatakan menemukan ikan pari seberat 180 kg (397 lb), yang membentang sepanjang empat meter, adalah penting.
"Tangkapan ini signifikan karena menegaskan keberadaan ikan besar ini di bentangan sungai," kata Hogan, yang memimpin ekspedisi Keajaiban Mekong yang didanai USAID yang berakhir pekan lalu.
"Ini adalah bentangan sungai yang sangat terpencil, tidak dipelajari dengan baik, sangat penting untuk perikanan dan keanekaragaman hayati, dan juga bentangan sungai yang terancam," katanya.
Tim menggunakan kapal selam tak berawak yang dilengkapi dengan lampu dan kamera sebagai bagian dari upaya untuk mempelajari kolam dalam di daerah tersebut.
Bagian sungai ini dapat mengalami "dampak ekologis yang menghancurkan" jika bendungan pembangkit listrik tenaga air yang diusulkan dibangun di daerah tersebut, kata sebuah pernyataan dari tim ekspedisi. Ancaman lainnya termasuk penangkapan ikan ilegal dan sampah plastik.
Hogan, yang telah mempelajari keanekaragaman hayati di Mekong selama lebih dari dua dekade, mengatakan penurunan populasi beberapa ikan air tawar di sungai itu sangat mengkhawatirkan.
"Secara historis, bagian sungai ini menghasilkan 200 miliar ikan muda yang kemudian selama musim banjir menyebar ke seluruh Kamboja dan bahkan ke Vietnam," kata Hogan.