LIPUTAN KHUSUS:

Papua: Total 7 Ribu Warga Terdampak Banjir di Jayapura


Penulis : Sandy Indra Pratama

Ribuan warga yang terdampak itu sebagian besar enggan untuk mengungsi dan memilih tetap di rumah atau ke rumah sanak keluarga.

Ekologi

Senin, 10 Januari 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sebanyak 7.005 warga Kota Jayapura, Papua dilaporkan terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor. Ribuan warga yang terdampak itu bermukim di empat distrik dari lima distrik yang ada yakni Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan Distrik Heram.

Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru yang juga menjabat Ketua Tanggap Darurat Bencana Alam Kota Jayapura, Papua, Minggu (9/1), mengatakan ribuan warga yang terdampak itu sebagian besar enggan untuk mengungsi dan memilih tetap di rumah atau ke rumah sanak keluarga.

"Memang benar warga yang terdampak lebih memilih tetap di rumah masing-masing, namun ada dua lokasi yang menjadi tempat penampungan warga yang mengungsi yakni GOR Trikora sebanyak 198 orang dan Diklat Sosial hanya menampung 12 orang," kata dia.

Pemkot Jayapura juga tidak membuka dapur umum namun kepada warga tetap diberi makan nasi bungkus tiga kali sehari.

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan Penambangan Ilegal di Jayapura (Yusuf/ Jerat Papua)

Ketika ditanya tentang warga yang sakit, Rustan Saru mengaku ada 105 orang sakit dan sudah ditangani tim medis. Sakit yang diderita di antaranya infeksi pernafasan (ispa), gatal-gatal dan darah tinggi.

Rustan Saru menambahkan, bencana alam yang terjadi Jumat dini hari (7/1) menyebabkan sejumlah kawasan terendam banjir dan tujuh orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

"Tercatat empat orang dirawat di sejumlah rumah sakit akibat luka yang diderita," kata dia.

Dampak Banjir di Jember

Sementara itu, setidaknya satu warga meninggal dunia dan satu orang lainnya hilang akibat banjir yang merendam 150 rumah di Jember, Jawa Timur, pada Minggu (9/1).

”Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, mengakibatkan satu orang meninggal dunia," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam pernyataan resminya.

Abdul mengatakan bahwa banjir ini terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah banjir surut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember bersama TNI dan Polri langsung membantu warga berbenah.


Hingga Minggu malam, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KabupatenJember juga masih mendata jumlah warga yang mengungsi. Menurut Abdul, banjir ini berdampak pada 150 KK.

Selain itu, banjir ini juga menyebabkan sejumlah bangunan terendam air, di antaranya 150 unit rumah, 3 fasilitas umum, dan 3 tempat ibadah.

Dalam pernyataan itu, Abdul menjelaskan bahwa banjir juga sempat menerjang Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pada Minggu dini hari.

"BPBD Kabupaten Malinau mencatat sekitar 2.886 jiwa terdampak, namun tidak ada pengungsian akibat kejadian ini. Selain itu, sebanyak 571 unit rumah warga dan 1 fasilitas pendidikan terdampak banjir," tutur Abdul.

Abdul memastikan bahwa berdasarkan pemantauan terakhir pada Minggu malam, banjir sudah mulai surut, tapi cuaca masih mendung. Namun, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada.