LIPUTAN KHUSUS:

Krisis Iklim: San Fransisco Darurat Air Bersih


Penulis : Tim Betahita

Wali Kota San Fransisco meminta warga untuk berhemat air bersih. California memang dilanda ancaman kekurangan air sejak tahun ini.

Perubahan Iklim

Jumat, 26 November 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  San Francisco, salah satu kota besar  terpadat di negara bagian California, Amerika Serikat, mengumumkan keadaan darurat terkait suplai air bersih mereka. Penggunaan air di sistem regional kota itu pun harus dikurangi sebanyak 10 persen.

"Melihat California masih menghadapi kekeringan yang menghancurkan dan ketidakpastian di sekitar musim hujan ini, kita harus membuat keputusan sulit untuk menjaga sumber air kita tetap ada dan dapat digunakan di masa depan," kata Wali Kota San Francisco, London Breed, dikutip dari CNN.

"Tahun demi tahun, warga San Francisco terus berusaha mengamankan sumber daya kami yang berharga, menjadi (kota dengan) salah satu tingkat penggunaan air terendah di California, dan selama masa kritis ini, kota kita kembali harus mengurangi penggunaan airnya," kata Breed.

Breed juga menyampaikan rata-rata penggunaan air oleh warga San Francisco ialah sebanyak 42 galon per hari untuk satu rumah.

Air minum kemasan galon

Komisi Utilitas Publik San Francisco (SFPUC) dengan suara bulat menyetujui tindakan darurat untuk menghemat air ini.

Sebelumnya, Breed mengimbau warga San Francisco untuk mengurangi penggunaan air mereka dengan beberapa tahap. Contohnya seperti memperbaiki toilet yang bocor, memasang perlengkapan aliran air rendah, mengurangi irigasi di luar ruangan, dan menerima audit penggunaan air dari pihak SFPUC.

Dalam tindakan darurat penghematan air ini, SFPUC diberikan kewenangan untuk mengakses cadangan air selama keadaan darurat.

Mereka juga dapat menarik biaya tambahan sampai 5 persen akibat kekeringan ini, dan penarikan ini akan berlaku pada 1 April 2022. Biaya tambahan yang ditanggung oleh warga berkisar pada $6 (Rp85.000) per bulan jika warga tak mengubah penggunaan air mereka.

Sebelumnya, Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat kekeringan di seluruh negara bagian pada bulan lalu.

Pengumuman ini membuat kantor gubernur diizinkan untuk memberikan bantuan dana dalam mengatasi kekeringan dan pengiriman air.

California memang dilanda ancaman kekurangan air sejak tahun ini.

California dihadapkan dengan cuaca yang tak mendukung, suhu di wilayah itu tinggi dengan curah hujan yang rendah. Kedua faktor ini, yang juga dipengaruhi oleh krisis iklim, berkontribusi terhadap kebakaran di wilayah itu.

California juga mengalami kekeringan terparah sejak akhir 1800, yang diukur dari tingkat curah hujan dan suhu yang tinggi, menurut kantor gubernur.

Agustus lalu, kebakaran Dixie Fire melanda California utara. Kebakaran ini menjadi kebakaran hutan terbesar kedua dalam sejarah negara bagian itu.

Mengutip AFP, kebakaran ini melahap 463.477 hektar lahan di California. Dixie Fire adalah kebakaran hutan aktif terbesar di Amerika Serikat dan menjadi salah satu dari 11 kebakaran hutan besar di California.

Sementara itu, Danau Powell dan Danau Mead, waduk terbesar di negara itu, telah mengering di tingkat yang mengkhawatirkan pada tahun ini. Kedua waduk ini menyediakan pasokan air minum dan irigasi yang penting bagi banyak orang, termasuk untuk pertanian pedesaan, peternakan, dan komunitas penduduk asli.