LIPUTAN KHUSUS:

Kelindan Pelobi Perusahaan Minyak dan Gas di KTT Perubahan Iklim


Penulis : Aryo Bhawono

Kehadiran delegasi perusahaan minyak dan gas seharusnya ditolak di forum KTT Perubahan Iklim.

Perubahan Iklim

Selasa, 09 November 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Laporan lembaga kampanye Global Witness menyebutkan sebanyak 503 pelobi yang terafiliasi dengan korporasi bahan bakar fosil, seperti perusahaan minyak dan gas, membanjiri forum KTT Pemimpin Dunia Perubahan Iklim (Conference of the Parties/ COP 26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya. Mereka mendapatkan akses ke forum pemimpin dunia itu melalui pengaruh perusahaan.

Analis data daftar peserta sementara PBB mengungkapkan aktor perusahaan minyak dan gas telah mengakses pembicaraan kritis forum COP 26. Mereka terafiliasi dengan perusahaan minyak dan gas seperti Shell. Gazprom, dan BP. 

Analis data tersebut terdiri dari empat lembaga, yakni Corporate Accountability, Corporate Europe Observatory (CEO), Glasgow Calls Out Polluters, dan Global Witness.

Dikutip dari BBC, Global Witness menganggap seharusnya pelobi dari industri minyak dan gas ini dilarang masuk ke dalam forum. Selama puluhan tahun Industri bahan bakar fosil menyangkal dan menunda tindakan terhadap krisis iklim. Kehadiran mereka merupakan permasalahan besar penanganan perubahan iklim. 

Logo COP26 yang akan diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia, selama 31 Oktober - 12 November mendatang. Foto: ukcop26.org

“Pengaruh mereka adalah salah satu alasan terbesar mengapa 25 tahun pembicaraan iklim PBB tidak menghasilkan pengurangan nyata dalam emisi global,” ucap Murray Worthy dari Global Witness.

Sekitar 40.000 orang menghadiri COP. Brasil memiliki tim perunding resmi terbesar menurut data PBB, dengan 479 delegasi. Sedangkan tuan rumah, Inggris, memiliki 230 delegasi terdaftar.

Global Witness menemukan fakta pelobi bahan bakar fosil adalah anggota delegasi dua negara, Kanada dan Rusia. Lebih dari 100 perusahaan bahan bakar fosil diwakili di COP, dengan 30 asosiasi perdagangan dan organisasi keanggotaan juga hadir. Jumlah mereka lebih besar dari total gabungan delapan delegasi negara yang terkena dampak paling parah perubahan iklim dalam 20 tahun terakhir

Pelobi bahan bakar fosil pun dianggap mengerdilkan konstituen resmi United Nations Framework Convention on Climate Change UNFCCC sekitar dua banding satu. 

Salah satu kelompok terbesar pelobi perusahaan gas dan minyak adalah International Emissions Trading Association (IETA) dengan 103 delegasi, termasuk tiga orang dari perusahaan minyak dan gas BP. Global Witness menyebutkan IETA didukung oleh banyak perusahaan minyak besar yang mempromosikan penyeimbangan dan perdagangan karbon sebagai cara yang memungkinkan mereka untuk terus mengekstraksi minyak dan gas.

"Ini adalah asosiasi yang memiliki sejumlah besar perusahaan bahan bakar fosil sebagai anggotanya. Agendanya didorong oleh perusahaan bahan bakar fosil dan melayani kepentingan perusahaan bahan bakar fosil," kata Worthy.

IETA sendiri mengatakan mengaku tengah mencari cara berbasis pasar yang paling efisien untuk menurunkan emisi. Mereka menyebutkan anggota delegasi adalah perusahaan minyak dan gas, serta berbagai bisnis lainnya.

“Kami memiliki firma hukum, kami memiliki pengembang proyek, orang-orang yang menerapkan teknologi bersih di seluruh dunia, mereka juga anggota asosiasi kami," kata Alessandro Vitelli, juru bicara IETA.

Pascoe Sabido dari Corporate Europe Observatory, salah satu lembaga kampanye perubahan iklim, menyebutkan kehadiran pelobi perusahaan minyak dan gas dalam COP 26 semestinya dilarang. 

“Jika kita serius untuk meningkatkan ambisi, maka pelobi bahan bakar fosil harus disingkirkan dari pembicaraan,” ucap dia.