LIPUTAN KHUSUS:
Seekor Banteng Jawa Lahir di SSB TN Baluran
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Banteng jawa ke-10 di SSB TN Baluran berjenis kelamin betina ini lahir dari pasangan banteng jawa lainnya bernama Tina dan Telepak.
Biodiversitas
Selasa, 10 Agustus 2021
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Suaka Satwa Banteng (SSB) Taman Nasional (TN) Baluran, Jawa Timur, mendapat tambahan banteng jawa baru lagi. Seekor anak banteng jawa (Bos javanicus) lahir di sana pada Sabtu (7/8/2021) kemarin. Anak banteng dengan jenis kelamin betina tersebut lahir dari pasangan banteng jawa lainnya yang bernama Tina dan Telepak.
Banteng jawa kesepuluh yang menghuni SSB Baluran itu lahir dalam keadaan sehat dan lengkap, dengan berat badan (BB) 19,35 kg, panjang badan (PB) 60 cm, panjang total 82 cm dan tinggi badan (TB) 67 cm. Proses persalinan anak banteng jawa ini berjalan lancar dibantu oleh Tim SSB dan dokter hewan. Ia lahir tepat pukul 05.44 WIB.
Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Pudjiadi mengatakan, Tim SSB dibantu oleh dokter hewan akan terus melakukan pemantauan dan perawatan kesehatan anak Banteng tersebut secara intensif pada beberapa hari ke depan.
"Harapannya agar banteng kecil itu bisa tumbuh sehat dan normal serta terhindar dari berbagai ancaman gangguan penyakit yang membahayakan," ujar Pudjiadi, dalam rilis media yang dipublikasikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin (9/8/2021) kemarin.
Banteng jawa (Bos javanicus) merupakan satu dari 5 spesies banteng yang ada di dunia (satu spesies telah punah). Status konservasinya, berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist, dikategorikan dalam status konservasi Endangered atau Terancam Kepunahan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE No. 180/IV-KKH/2015, Banteng Jawa termasuk dalam 25 jenis satwa prioritas terancam punah yang dilindungi.
Sejak 2012 TN Baluran telah melakukan konservasi semi alami terhadap banteng jawa melalui Program Konservasi Banteng Semi Alami (PKBSA) bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI), sesuai dengan SK Kepala Balai TN Baluran Nomor: Sk.15/Btn.Blr-1/2013 tentang Pembentukan Unit Pengelola Program Konservasi dan Breeding Semi Alami Banteng Jawa (Bos javanicus) di TN Baluran. Adapun jumlah banteng pada awal program hanya sebanyak 3 ekor saja, dengan komposisi 2 betina dan 1 jantan.
SSB merupakan program konservasi semi alami Banteng Jawa yang telah dilaksanakan oleh Balai TN Baluran sejak tahun 2016 melalui SK Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SK.374/KSDAE/SET/KSA.2/9/2016 tentang Penetapan Pusat Konservasi dan Breeding Semi Alami sebagai Suaka Satwa Banteng (Bos javanicus) Pada TN Baluran. SSB sebagai keberlanjutan dari program konservasi Banteng semi alami yang sudah dilakukan oleh Balai TN Baluran. Pada 2016 jumlah populasi banteng di kandang sebanyak 6 ekor dan terus berhasil berkembang biak hampir setiap tahunnya hingga 2021 ini.
"Saat ini jumlah banteng yang ada di SSB Baluran terus bertambah, dan telah menjadi 10 ekor (2 jantan dan 8 betina). Harapan kami kedepannya sebagai pengelola yaitu agar populasi Banteng Jawa di SSB Taman Nasional Baluran bisa tumbuh berkembang dengan baik," kata Pudjiadi.