LIPUTAN KHUSUS:
Limbah Kali Item, Gubernur Anies Targetkan Beres September
Penulis : Redaksi Betahita
Masalah limbah di Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Utara, yang menjadi pusat perhatian menjelang Asian Games 2018, Agustus tahun lalu, tidak kunjung selesai. Di sungai yang biasa disebut Kali Item itu, sampai kini masih dipenuhi limbah rumah tangga. Baca juga: Limbah Detergen di Kali Bisa Sebabkan Kematian Massal Ikan di Laut Berbagai upaya dilakukan
Lingkungan
Jumat, 15 Februari 2019
Editor : Redaksi Betahita
Betahita.id – Masalah limbah di Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Utara, yang menjadi pusat perhatian menjelang Asian Games 2018, Agustus tahun lalu, tidak kunjung selesai. Di sungai yang biasa disebut Kali Item itu, sampai kini masih dipenuhi limbah rumah tangga.
Baca juga: Limbah Detergen di Kali Bisa Sebabkan Kematian Massal Ikan di Laut
Berbagai upaya dilakukan pemerintah DKO Jakarta untuk mengatasinya, termasuk memasang jaring guna menghilangkan bau tak sedap yang mengganggu peserta Asian Games karena Kali Item terletak di samping Wisma Atlet Kemayoran.
Setelah gagal dengan jaring, Pemerintah DKI akan mencoba mengolah limbah sebelum masuk ke kali. Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti mengatakan, percobaan sistem pengolahan air limbah di Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat ditargetkan rampung September 2019.
Target itu diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Harapannya tahun ini kelar. Target besarnya September,” kata Subekti di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 11 Februari 2019.
Rencana pengolahan ini bermula dari persoalan bau Kali Item yang menyengat menjelang perhelatan Asian Games 2018. Kala itu, pemerintah DKI gencar menghilangkan bau tak sedap yang tercium hingga ke Wisma Atlet Kemayoran.
Pelbagai cara dicoba mulai dari pemasangan jari yang menutupi sepanjang Kali Item dekat wisma hingga pemasangan nano bubble. Subekti menilai, masalah di Kali Item harus dengan membenahi sumber limbah. Salah satu sumber limbah itu, yakni air bekas cucian yang langsung mengalir ke Kali Item.
Asisten Manajer Riset dan Pengembangan PD PAL Jaya Johan Sufandi memaparkan dua alternatif pengolahan air limbah.
Cara pertama dengan menggunakan skema mini komunal. Dengan cara itu, PD PAL Jaya harus memasang pipa air limbah di setiap rumah warga. Nantinya mesin pengolahan air limbah yang dinamakan biopal akan dipasang di badan jalan.
Namun, cara itu rentan ditolak warga. Karena itulah, PD PAL Jaya memilih menerapkan sistem intersepter. Air limbah bakal masuk melalui drainase yang sudah ada sehingga tak perlu memasang pipa di rumah warga.
Simak juga: Dinas LH: Kandungan Detergen di Kali Sentiong Lebihi Batas Aman
Air limbah Kali Item yang masuk ke drainase berujung di instalasi pengolahan air limbah atau ipal. Sebagai percobaan pertama, PD PAL Jaya rencananya memasang ipal di kantor Kecamatan Kemayoran dan rumah pompa Dinas Sumber Daya Air, Jalan Bendungan Jago, Serdang, Jakarta Pusat. “Nanti diolah di situ baru dibuang ke Kali Item,” kata Johan.