LIPUTAN KHUSUS:

Bentangkan SOS Our Earth ke Jokowi, Anggota Bawaslu Merauke Diperiksa Polisi


Penulis : Redaksi Betahita

Betahita.id – Agustinus Mehuze, Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Merauke, sempat diperiksa oleh Kepolisian Merauke setelah ia membentangkan kertas bertuliskan “SOS. Our Earth” saat iring-iringan Presiden Jokowi melintas di pertigaan Lepro, Merauke, Jumat, 16 November 2018. Baca juga: Lubang Tambang Kembali Telan Korban, Aktivis Minta Jokowi Bertindak “Saat itu saya sedang berjalan dari arah Wasur

Konservasi

Senin, 19 November 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Agustinus Mehuze, Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Merauke, sempat diperiksa oleh Kepolisian Merauke setelah ia membentangkan kertas bertuliskan “SOS. Our Earth” saat iring-iringan Presiden Jokowi melintas di pertigaan Lepro, Merauke, Jumat, 16 November 2018.

Baca juga: Lubang Tambang Kembali Telan Korban, Aktivis Minta Jokowi Bertindak

“Saat itu saya sedang berjalan dari arah Wasur ke kota. Sekitar jam 14.30. Di pertigaan Lepro saya lihat iring-iringan presiden. Spontan saya ambil kertas yang saya tulis dengan arang itu lalu membentangkannya. Tujuan saya agar presiden melihatnya dan mengangkat isu lingkungan ini saat KTT APEC di Papua Nugini,” ungkap Agustinus Mahuze kepada Jubi melalui sambungan telepon, Sabtu (17/11/2018) pagi.

Sebelum menjadi anggota Bawaslu Merauke, Agustinus Mahuze dikenal luas sebagai aktivis lingkungan, masyarakat adat dan pendidikan di Merauke.

Tulisan SOS Our Earth yang dibentangkan Anggota Bawaslu Merauke Agustinus Mehuze,saat iring-iringan Presiden Jokowi melintas di Merauke, 16 November 2018. (Foto: TABLOIDJUBI.COM)

Dijelaskan oleh Agustinus, setelah membentangkan tulisan tersebut, ia didatangi seorang anggota TNI yang saat itu bertugas mengamankan kunjungan Jokowi. Memang ada polisi saat itu, namun polisi tidak mempersoalkan tulisan yang dibentangkannya itu. Anggota TNI yang mendatanginya itu lalu bertanya  kepadanya tentang apa maksud dia membentangkan tulisan itu.

“Anggota  TNI itu juga bertanya saya ini dari organisasi mana. Saya jawab saya tidak dari organisasi manapun. Lalu dia periksa dompet dan tas saya. Di tas saya hanya ada bahan pekerjaan saya di Bawaslu.,” ungkap Agustinus.

Setelah memeriksa Agustinus, anggota TNI tersebut meminta  polisi membawa Agustinus ke Polres Merauke untuk diperiksa.

Agustinus lalu dibawa ke Polres Merauke sekitar pukul 15.30 waktu setempat untuk menjalani pemeriksaan. Awalnya ia diperiksa di bagian umum Polres Merauke. Namun kemudian diminta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di bagian intel.

Namun polisi yang bertugas melakukan pemeriksaan di bagian intel sedang tidak berada di tempat sehingga ia harus menunggu hingga pukul 18.00 sebelum dipersilakan pulang.

“Jam enam sore polisi bilang saya pulang saja dan tinggalkan nomor telepon untuk dihubungi. Tapi baru tiga puluh menit saya meninggalkan Polres, polisi menelpon saya untuk kembali,” kata  Agustinus.

Saat ditelepon itu, ia sedang makan bersama beberapa kawannya yang datang mendampinginya, tak jauh dari lokasi Polres Merauke. Ia lalu kembali ke Polres dan menjalani pemeriksaan di bagian intel.

“Intinya saya diklarifikasi tentang maksud tulisan saya dan tujuan saya membentangkan tulisan itu. Saya jawab seperti sebelumnya. Hanya mengangkat isu lingkungan, tidak ada tujuan politik sedikitpun,” kata Agustinus. Setengah jam kemudian Agustinus dipersilahkan meninggalkan Polres Merauke.

Presiden Jokowi berada di Papua untuk melakukan kunjungan kerja sebelum bertolak ke KTT APEC di Papua Nugini, yang berakhir Minggu, 18 November 2018.

TABLOIDJUBI.COM | TERAS.ID