LIPUTAN KHUSUS:

BKPM Tawarkan Proyek Infrastruktur Kepada 90 Investor China


Penulis : Redaksi Betahita

Dalam kunjungan beberapa waktu lalu ke China, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tawarkan proyek-proyek infrastruktur dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam kegiatan Market Sounding kepada 90 investor China.   Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba P. Hutapea menjelaskan langkah ini merupakan kegiatan yang dilakukan BKPM saat berkunjung ke China. “Total

Fokus

Rabu, 29 Agustus 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Dalam kunjungan beberapa waktu lalu ke China, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tawarkan proyek-proyek infrastruktur dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam kegiatan Market Sounding kepada 90 investor China.

 

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba P. Hutapea menjelaskan langkah ini merupakan kegiatan yang dilakukan BKPM saat berkunjung ke China.

“Total nilai investasi dari proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan tersebut mencapai US$ 13,2 miliar,” ujar Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba P Hutapea dalam keterangan tertulis BKPM, di Jakarta, Senin (29/8).

Jika dikonversi ke rupiah, nilai proyek yang ditawarkan ke China sekitar Rp 191 triliun (kurs US$ 1 = Rp 14.500). Kunjungan BKPM ke kota Guangzhou ini dilakukan pada 23 Agustus 2018. Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan kegiatan market sounding di Tiongkok yang ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan di Shanghai 3 Agustus 2018 dan Beijing 8 Agustus 2018.

Menurutnya, BKPM bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Guangzhou serta didukung China Export & Credit Insurance Corporation (Sinosure) selama pelaksanaan Market Sounding. Sebagai salah satu kota terbesar, Guangzhou dipilih karena memiliki keunggulan sebagai salah satu simpul logistik Tiongkok yang banyak memiliki perusahaan global dibidang infrastruktur.

“Kegiatan Market Sounding di Guangzhou, Tiongkok ini dilakukan untuk menawarkan proyek pembangkit listrik skema IPP dan proyek jalan tol di beberapa daerah. Disamping itu, PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) turut melengkapi informasi fasilitas untuk proyek infrastruktur skema KPBU dengan memaparkan penjaminan yang dapat diberikan oleh pemerintah,” kata Tamba seperti dilansir Antaranews.

Minat investor China, menurut Tamba beberapa pengusaha dari Tiongkok yang hadir berasal dari berbagai sektor antara lain perusahaan investasi, konstruksi, infrastruktur pembangkit listrik, finansial, serta perwakilan pejabat Pemerintah Provinsi Guangdong, Tiongkok.

“Dalam upaya untuk menyediakan infrastruktur, Pemerintah Indonesia memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada pihak swasta dari dalam maupun luar negeri untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur skema KPBU karena adanya dukungan pemerintah dalam bentuk penjaminan dan fasilitas fiskal dan non-fiskal yang dapat dimanfaatkan oleh investor,” jelasnya.

Perusahaan-perusahaan infrastruktur terkemuka dari Tiongkok yang hadir di antaranya, CCCC Industrial Investment Holding Co, Ltd, China Energy Engineering Group Guangdong Electric Power Design Institute Co, Ltd, Guangdong Zhiyuan New Material Co, Ltd, GD Shengda Investment Group, China Southern Power Grid Co, Ltd dan perusahaan-perusahaan lainnya.

Beberapa perusahaan tersebut telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dengan melakukan investasi dan pelaksanaan pembangunan dari proyek-proyek yang ditawarkan. Minat yang ditunjukan oleh perusahaan Tiongkok tersebut akan ditindaklanjuti oleh BKPM bersama KJRI Guangzhou, para penanggung jawab proyek, dan Sinosure,” jelas dia.

Sementara itu Konsulat Jenderal RI untuk Guangzhou Gustanto menyampaikan bahwa di tengah perkembangan situasi ekonomi global saat ini, investor Tiongkok dapat memanfaatkan lebih banyak peluang investasi yang ada di Indonesia. “Kalau kondisinya seperti ini Tiongkok dapat memanfaatkan lebih banyak peluang investasi yang ada di Indonesia,” kata Gustanto.