LIPUTAN KHUSUS:
Spesies Burung Baru Ditemukan di Timor Leste dan Pulau Wetar
Penulis : Aryo Bhawono
Caprimulgus ritae adalah spesies burung keempat yang diketahui sebagai burung endemik Timor dan Wetar.
Satwa
Sabtu, 20 Juli 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Spesies baru burung nightjar berhasil diidentifikasikan di hutan tropis Sunda Kecil, Timor Leste, dan Pulau Wetar (Indonesia), yakni Caprimulgus ritae. Burung ini adalah spesies burung keempat yang diketahui sebagai burung endemik Timor dan Wetar.
Tim ilmuwan Museum Sejarah Alam Swedia berhasil mengidentifikasi burung ini dan mempublikasikan studi mereka di Jurnal Ibis.
Burung nightjar adalah burung pemakan serangga nokturnal berukuran sedang dari famili Caprimulgidae dan ordo Caprimulgiformes. Mereka tersebar hampir di seluruh dunia, kecuali antartika.
Burung ini dapat ditemukan di seluruh dunia hingga kelompok pulau seperti Seychelles, kecuali di Antartika.
Morfologi Caprimulgus ritae ditandai dengan sayap panjang, kaki pendek, dan paruh yang sangat pendek. Mereka memburu serangga terbang pada malam hari. Pada siang hari, mereka tidur di tanah atau bertengger, biasanya memanjang, di dahan.
“Nightjars adalah salah satu spesies burung yang paling sulit untuk dipelajari karena perilaku mereka yang tidak mencolok dan aktif di malam hari serta bulu mereka yang samar-samar,” kata penulis utama riset itu, George Sangster.
Para penulis berfokus pada burung bulbul dari kompleks Caprimulgus macrurus. Kelompok spesies ini tersebar dari Pakistan hingga Australia dan terdiri dari enam spesies yang secara morfologi mirip namun berbeda secara vokal.
“Penelitian lapangan di Timor dan Wetar, Kepulauan Sunda Kecil, telah menghasilkan penemuan spesies ke tujuh dalam kelompok ini, yang kami gambarkan sebagai spesies baru,” kata para peneliti.
Mereka menyebutkan spesies ini sebelumnya telah tercampur dengan Caprimulgus macrurus, Caprimulgus celebensis, dan Caprimulgus manillensis. Kelompok itu memiliki sedikitnya 13 karakter vokal.
Burung nightjar Timor tidak ditemukan di bagian lain dari kelompok Caprimulgus macrurus. Burung ini adalah spesialis hutan yang telah tercatat dari berbagai hutan tropis mulai dari hutan cemara yang tinggi hingga hutan kering meranggas. Sebagian besar di dataran rendah di bawah 1.000 meter, dengan satu catatan dari ketinggian 1.500 meter.
“Caprimulgus ritae adalah spesies burung keempat yang diketahui sebagai burung endemik Timor dan Wetar,” kata para ilmuwan.
Spesies endemik lainnya adalah merpati kekaisaran Timor (Ducula cineracea), merpati tanah Wetar (Pampusana gallicolumba hoedtii), dan nuri iris (Saudareos iris).
“Enam spesies tambahan di Timor dan Wetar hanya ditemukan di Atauro, Roti dan/atau Semau. Oleh karena itu, distribusi Caprimulgus ritae tercermin dari distribusi beberapa spesies burung lainnya,” kata para peneliti.
Wetar sendiri lebih dekat ke Timor Leste (51 km) daripada Pulau Alor (76 km). Pulau terdekat adalah Pulau Atauro yang hanya berjarak 23 km dari Timor Leste dan 21 km dari Wetar.
“Kurangnya perbedaan antara sekuen cyt b (salah satu gen pada DNA mitokondria yang sering digunakan sebagai marka molekuler untuk mengidentifikasi spesies) dari Timor dan Wetar menunjukkan bahwa kolonisasi Wetar dari Timor, atau sebaliknya, mungkin masih sangat baru,” ungkap mereka.