LIPUTAN KHUSUS:
Prof Haka Tutup Usia
Penulis : Aryo Bhawono
Prof Haka dikenal sebagai akademisi yang memiliki keberpihakan besar pada lingkungan, sumber daya alam, masyarakat adat, dan anti korupsi
Sosok
Minggu, 02 Juni 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Departemen Manajemen Hutan IPB mengumumkan kabar duka atas meninggalnya Prof. Dr. Ir. Hariadi kartodihardjo,M.S. Guru Besar Manajemen Hutan IPB ini menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (2/6/2024).
Prof Haka, nama sapaan almarhum, selama ini dikenal sebagai akademisi yang memiliki keberpihakan besar pada lingkungan, sumber daya alam, masyarakat adat, dan anti korupsi. Kiprahnya dilakukan melalui penelitian, jurnal, penulisan buku, hingga terlibat dalam forum pemerintah dan NGO.
Publikasi karya-karyanya bertema lingkungan, kehutanan, dan sumber daya alam berserak di majalah, jurnal ilmiah, koran maupun buku.
Lelaki kelahiran Jombang tahun 1958 ini memiliki pengalaman akademis Tenaga Ahli Kajian Perum Perhutani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019/2019. Ia juga pernah menjadi penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam bidang Kebijakan Tata Kelola Pengelolaan Sumberdaya Alam.
Selain itu, dia pernah ditugaskan sebagai anggota komisioner Inkuiri Nasional pada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk penyelesaian konflik masyarakat adat dengan pemerintah soal penguasaan hutan negara.
Pada pemilihan presiden 2024 lalu, Prof Haka duduk sebagai panelis di debat cawapres kedua memberikan wawasan yang berharga terkait isu-isu lingkungan dan sumber daya alam.
Riwayat pendidikan tingginya mencakup gelar S1, S2, dan S3 dari Institut Pertanian Bogor dengan spesialisasi Teknologi Hasil Hutan dan Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Ia pun mengajar mata kuliah S1 hingga S3, mencakup Analisis Kebijakan Kehutanan, Politik Kehutanan, hingga Teori Ekologi Politik dan Gerakan Ekologi
Tak ayal jika selalu menjadi rujukan bagi tidak saja aktivis dan akademisi tetapi juga para pengambil kebijakan, utamanya di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di Indonesia.
Kini, ia telah berpulang dan akan dimakamkan di Pemakaman Rimbawan Selakopi, Bogor. Selamat jalan, Prof!