LIPUTAN KHUSUS:

Bunga Bangkai Mekar Setinggi Langit-langit di Kebun Raya Cibodas


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc.) ini merupakan hasil semaian biji pada 2004, dari indukan asal Sungai Manau, Batang Suliti, Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat.

Spesies

Sabtu, 20 April 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc) mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, pada Jumat (19/4/2024) dini hari, dengan tinggi spadix 310,5 cm dan diameter spata 161 cm. Menurut hasil pemantauan unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas mulai teramati pada 16 Februari 2024.

Spadix adalah struktur berdaging pendek yang berisi bagian bunga jantan dan betina. Spata adalah kelopak mekar yang melindungi spadix.

Ini merupakan kali ketiganya tanaman tersebut berbunga di Cibodas, setelah sebelumnya berbunga pada 2016 dan 2020. Bunga bangkai yang mekar kali ini merupakan hasil semaian biji yang ditanam pada 2004.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Destri mengatakan, bunga bangkai yang mekar itu lebih tinggi dari yang sebelumnya. “Tinggi bunga kali ini lebih dari 3 meter. Hal ini dikarenakan pertumbuhan vegetatifnya bagus sehingga dengan sendirinya menghasilkan umbi yang lebih besar,” ujar Destri, dalam sebuah rilis resmi BRIN, Jumat (19/4/2024).

Bunga bangkai setinggi lebih dari 3 meter mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas pada Jumat (19/4/2024) dini hari. Foto: BRIN.

Destri mengatakan, induk tanaman yang ada di Cibodas diperkirakan sudah berumur antara 32-35 tahun, karenanya tanaman tergolong herba perenial. Sampai saat ini jumlah koleksi tanaman bunga bangkai yang ada di Kebun Raya Cibodas sebanyak 10 nomor spesimen, yang terdiri atas 1 spesimen induk hasil pengoleksian berupa umbi dan 9 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji.

Tanaman yang termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) ini merupakan tanaman asli Indonesia dan endemik dari Sumatra. Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari pada 1878 di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat. Amorphophallus titanum memiliki keunikan tersendiri yaitu selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai, juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world.

Selain itu bentuk perbungaannya menjulang tinggi dengan tongkol atau spadix yang dikelilingi oleh seludang bunga (spatha) yang saat mekar berwarna merah hati. Selain itu tanaman endemik Sumatra ini memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan 3 fase pertumbuhan yaitu fase vegetatif (berdaun), fase generatif (berbunga) dan fase dorman (istirahat) sehingga menarik perhatian masyarakat saat tanaman ini berbunga.

Amorphophallus titanium Becc, termasuk dalam kategori spesies terancam punah berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) Tahun 2018 dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.