Investor Bank AS Gagal Hentikan Pembiayaan Bahan Bakar Fosil
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Energi
Kamis, 27 April 2023
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Para investor bank-bank papan atas di Amerika Serikat (AS) hanya memberikan dukungan tipis terhadap resolusi para pemegang saham yang menyerukan agar para pemberi pinjaman menghentikan pembiayaan bahan bakar fosil yang baru, Selasa (25/4/2023). Ini dianggap sebuah kemunduran bagi para aktivis iklim yang telah mengharapkan adanya pembatasan-pembatasan baru terhadap industri-industri minyak dan gas.
Resolusi tersebut hanya mendapat dukungan sekitar 10% dari suara yang diberikan di Citigroup Inc (C.N) dan 7% di Bank of America, (BAC.N), demikian para eksekutif bank tersebut mengatakan dalam rapat pemegang saham tahunan yang diadakan secara online. Para investor menolak resolusi serupa di Wells Fargo & Co, (WFC.N) kata para eksekutif, meskipun mereka tidak memberikan jumlah yang pasti.
Heidi Welsh, Direktur Eksekutif Sustainable Investments Institute, yang melacak pemungutan suara semacam itu, mengatakan bahwa item-item yang tidak mengikat itu membutuhkan 20% dukungan untuk mendapatkan banyak daya tarik.
"Tampaknya cukup jelas bahwa bank-bank besar akan terus mendanai pengembangan energi berbasis fosil, meskipun hal tersebut memungkinkan meningkatnya risiko dan biaya sistemik yang sudah menghantam kita akibat perubahan iklim," ujar Welsh, melihat hasil perhitungan suara pada Selasa kemarin.
Welsh dan para aktivis menunjukkan tanda-tanda lain bahwa para investor masih peduli terhadap masalah iklim. Sebagai contoh, sebuah resolusi yang menyerukan agar Citigroup melaporkan kepeduliannya terhadap hak-hak masyarakat adat, yang memiliki komponen lingkungan hidup, mendapatkan dukungan 31%, yang biasanya cukup untuk menarik perhatian dewan direksi.
Resolusi penghentian dari para pendukungnya, termasuk Sierra Club Foundation, menyerukan kebijakan bank baru untuk mundur dari pemberian pinjaman dan penjaminan eksplorasi dan pengembangan bahan bakar fosil. Resolusi-resolusi ini dipandang sebagai ujian penting bagi sentimen investor setelah resolusi serupa bernasib buruk tahun lalu.
Perwakilan Sierra Club, Jessye Waxman, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar investor tidak menyelaraskan suara proksi mereka dengan posisi lingkungan mereka.
"Ketika krisis iklim memburuk, para investor harus bergerak lebih dari sekedar menyerukan pengungkapan informasi dan menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengambil langkah-langkah nyata untuk menyelaraskan praktik-praktik bisnis mereka dengan komitmen iklim yang telah mereka nyatakan," ujar Waxman.
Ketiga bank besar AS telah menentang resolusi tersebut, dengan alasan bahwa mereka memiliki upaya lain untuk mencapai nol emisi pada 2050.
CEO Citigroup, Jane Fraser, mengatakan dalam pertemuan banknya bahwa meskipun emisi global harus dikurangi pihaknya belum memiliki alternatif yang terjangkau dalam skala dan keandalan yang diperlukan untuk menggerakkan ekonomi nasional dari bahan bakar fosil.
SHARE