METI: Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Lebih dari 3.600 GW
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Energi
Rabu, 08 Juni 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma menyebut, Indonesia sesungguhnya memiliki potensi energi terbarukan yang sangat berlimpah, yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, dalam upaya mendorong percepatan transisi dari energi fosil demi mencapai target iklim.
"Energi terbarukan di sini total potensi itu adalah lebih dari 3.600 gigawatt (GW), sementara kebutuhan sampai 2050 hanya sekitar 600-an GW. Jadi masih jauh lebih besar potensi dibandingkan dengan kebutuhan yang ada di dalam negeri," ungkap Surya Darma dalam seminar Mitigasi Perubahan Melalui Pajak Karbon dan Energi Terbarukan yang digelar secara virtual, Selasa (7/6/2022), dikutip dari Antara.
Potensi energi terbarukan dimaksud Surya Darma itu termasuk dari samudera, panas bumi, bioenergi, bayu atau angin, hidro atau air dan tenaga matahari. Dilihat dari segala potensi itu, lanjut Surya, energi terbarukan mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri untuk dapat mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon pada 2050 dengan pengurangan emisi karbon dari sektor energi.
Dosen Magister Eksplorasi Geothermal Universitas Indonesia itu juga menyebut ketahanan energi Indonesia masih rapuh, dengan 90 persen suplai energi berasal dari energi fosil. Sementara, 65 persen konsumsi minyak bumi dipasok melalui impor.
Sementara untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca yang sudah ditetapkan, yaitu, 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional, memerlukan transisi energi dengan biaya dan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Transisi energi, menurutnya, juga harus dilakukan mengingat beberapa PLTU batu bara akan dipensiunkan dalam beberapa tahun ke depan.
"Oleh karena itu saya kira kita harus berupaya bersama-sama agar semua potensi ini bisa dimanfaatkan. Peran perguruan tinggi, peran masyarakat yang saya katakan tadi, apakah siap?" kata Surya Darma.
SHARE