Papua: Proses Evakuasi Korban Penembakan Terkendala Cuaca

Penulis : Tim Betahita

Hukum

Jumat, 04 Maret 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua masih belum bisa dievakuasi. Proses evakuasi terkendala cuaca.

Kamal mengatakan saat ini para korban masih berada di TKP Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel dan belum bisa dievakuasi lantaran terkendala cuaca. Pasalnya, untuk sampai di TKP hanya bisa melalui jalur udara.

"Pihak Perusahaan PT Palapa Timur Telematika (PTT) sudah mengevakuasi karyawan yang berada di BTS 4, sedangkan untuk di BTS 3 belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca," kata Kamal dalam keterangan tertulis, Kamis (3/3).

Kamal menambahkan, Polres Puncak saat ini sudah membentuk tim untuk menuju ke TKP, guna membantu proses evakuasi dan melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut.

ilustrasi kekerasan. (Pixabay)

Menurutnya, insiden itu terjadi ketika karyawan PTT tengah memperbaiki Tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Kamal mengatakan bahwa penyerangan tersebut diketahui ketika salah satu karyawan PTT menghubungi aparat via telepon pada Kamis (3/3). Sementara, insiden penembakan terjadi pada Rabu (2/3).

Korban selamat, NS, mengatakan, saat penyerangan terjadi dirinya tidak berada di kamp. Saat kembali dia melihat rekan-rekannya sudah meninggal dunia.

"Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta," jelas Kamal.

Dari penyerangan tersebut delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang selamat.

"Korban yang meninggal dunia yakni berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD. Sedangkan satu korban selamat berinisial NS," tuturnya.

Sebelumnya, orang tak dikenal (OTK) dilaporkan menyerang dan menembaki karyawan serta warga sipil yang ada di kamp Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3). Sedikitnya delapan orang meninggal atas kejadian itu.

Dilansir dari Antara, data yang dihimpun di Jayapura pada Rabu (2/3), mengungkapkan insiden itu dilaporkan seorang karyawan PTT yang selamat, yakni NS. Ia saat itu tidak berada di camp ketika insiden terjadi.

OPM Klaim Tanggung Jawab atas Penembakan

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan di Kamp Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3). Atas insiden tersebut, sedikitnya delapan orang tewas.

"Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen bertanggungjawab atas penyerangan Di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (3/3).

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, sebelumnya mengonfirmasi kejadian yang menewaskan delapan karyawan PTT tersebut.

Menurutnya, insiden itu terjadi ketika karyawan PTT tengah memperbaiki Tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Kamal mengatakan penyerangan tersebut diketahui ketika salah satu karyawan PTT, NS menghubungi aparat via telepon pada Kamis (3/3).

NS, yang juga korban selamat mengatakan saat penyerangan terjadi dirinya tidak berada di kamp. Saat kembali dia melihat rekan-rekannya sudah meninggal dunia.

“Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta," jelas Kamal.

Dari penyerangan tersebut delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang selamat.

"Korban yang meninggal dunia yakni berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD. Sedangkan satu korban selamat berinisial NS," tuturnya.

SHARE