Suhu di Italia Cetak Rekor Tertinggi di Eropa sejak 1977
Penulis : Tim Betahita
Perubahan Iklim
Selasa, 17 Agustus 2021
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Sebagian daratan Eropa dihantam gelombang panas terparah sepanjang sejarah. Menurut sejumlah ahli, Italia adalah wilayah yang tercatat dihantam suhu paling tinggi.
Tercatat, suhu 119,85 derajat Fahrenheit (48,8 derajat Celcius) di Syracuse, sebuah kota di pantai pulau Sisilia Italia pada Rabu pekan lalu. Organisasi Meteorologi Dunia menilai suhu tersebut memecahkan rekor di Eropa yang sebelumnya pernah terjadi di Athena, Yunani dengan suhu 118,4 F (48 C) tahun 1977.
Pengukuran tersebut dilakukan di tengah gelombang panas yang 'membakar' wilayah Mediterania selama lebih dari seminggu. Suhu panas tersebut memicu kebakaran hutan yang menghancurkan rumah dan merenggut nyawa di Italia, Yunani, Aljazair dan Turki.
Pengukuran tersebut dilakukan di tengah gelombang panas yang 'membakar' wilayah Mediterania selama lebih dari seminggu. Suhu panas tersebut memicu kebakaran hutan yang menghancurkan rumah dan merenggut nyawa di Italia, Yunani, Aljazair dan Turki.
Menelan Korban Jiwa
Mengutip dari Science Alert, empat kematian telah dikaitkan dengan kebakaran dalam seminggu terakhir di Italia selatan, termasuk seorang penggembala berusia 77 tahun yang ditemukan tewas di wilayah Calabria. Pria itu dilaporkan mencari perlindungan di sebuah rumah pertanian dan akhirnya meninggal.
"Korban kebakaran lainnya (bukan saja seorang penggembala). Kami kehilangan sejarah kami, identitas kami berubah menjadi abu, jiwa kami terbakar," kaya Giuseppe Falcomatà, Walikota Provinsi Calabria Reggio Calabria.
Kebakaran hutan telah melanda bagian lain Eropa selatan dan Afrika Utara pada pertengahan Agustus 2021, menghancurkan banyak desa di Yunani dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Pada Rabu (11/8), Presiden Aljazair juga mengumumkan masa berkabung tiga hari setelah jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan naik menjadi 65 orang.
Ambang Kritis Suhu Panas
Sebuah laporan penting dari Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB mengeluarkan peringatan keras bahwa Bumi diperkirakan akan mencapai ambang kritis pemanasan 1,5 C (2,7 F) karena perubahan iklim dalam waktu dekat.
Laporan tersebut, menurut Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sebagai 'kode merah untuk kemanusiaan'. Ia memperingatkan bahwa gelombang panas, kekeringan, dan banjir yang semakin ekstrim akan terjadi di tahun-tahun ke depan.
"Lonceng alarm memekakkan telinga, dan buktinya tak terbantahkan: emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan mencekik planet kita dan menempatkan miliaran orang dalam risiko," kata Guterres.
Dilansir dari NewScientist, dunia telah menghangat sebesar 1,09°C, menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) awal pekan Agustus 2021. Pemanasan ini membuat cuaca ekstrem seperti gelombang panas semakin sering terjadi, dan juga membuat kejadian seperti itu semakin parah.
SHARE