Penyu Dilindungi Mati Akibat Cuaca Panas Ekstrem
Penulis : Gilang Helindro
Perubahan Iklim
Jumat, 29 Mei 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso mengatakan beberapa minggu ini mendapat laporan penyu mati akibat cuaca ekstrem.
Baca juga : Ini Penyebab Udara di Indonesia Panas
BPSPL mencatat temuan kematian penyu dominan terjadi di pPantai wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung, Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kemungkinan besar kematian penyu akibat perubahan cuaca ekstrem ataupun hal lain, kecuali yang sudah dinekropsi dan ditemukan plastik, maka sudah pasti itu penyebabnya," kata Permana seperti dikutip antaranews.com Kamis, 28 Mei 2020.
Penyu mati tersebut termasuk dalam jenis penyu yang statusnya dilindungi pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 sehingga seluruhnya langka di Indonesia.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengatakan, kelembaban udara yang tinggi disebabkan jumlah uap air yang terkandung pada udara. Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut, dan apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan. "Suasana akan lebih terasa gerah," katanya melalui keterangan resminya, Rabu 27 Mei 2020.
Berdasarkan laporan pencatatan meteorologis, suhu maksimum udara, umumnya terjadi pada siang atau tengah hari di Indonesia. Dalam lima hari belakangan ini, suhu udara berada dalam kisaran 34 sampai 36 derajat celcius.
Herizal menjelaskan, beberapa kali suhu udara tinggi dari 36°C tercatat terjadi di Sentani, Papua.
Berdasarkan analisis BMKG, wilayah perkotaan terutama di kota besar umumnya memiliki suhu udara yang lebih panas dibandingkan bukan wilayah perkotaan. Wilayah lain di Pulau Jawa, seperti Tanjung Perak, suhu udara terukur berada di kisaran 35 derajat celcius.
"Sementara itu, catatan kelembaban udara menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kisaran >80% - 100%, yang termasuk berkelembaban tinggi," ungkapnya.
Suhu udara panas sebenarnya bukan hal yang tidak lazim saat memasuki musim kemarau. Sejumlah daerah memang sudah memasuki musim kemarau pada April hingga Mei.
SHARE