El Nino Masih Berdampak Sampai Pemilu 2024 - di Sektor Apa Saja?

Penulis : Gilang Helindro

Iklim

Senin, 13 November 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Dampak El Nino masih akan berlanjut hingga Februari 2024, ketika Indonesia menggelar Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada enam sektor yang terdampak El Nino.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG dalam keterangan resminya mengatakan, BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023-Februari 2024. 

Indian Ocean Dipole (IOD) Positif, yang merupakan fenomena iklim di Samudera Hindia, kata Dwikorita, akan terus bertahan hingga akhir tahun 2023. 

“Untuk itu, dampak lanjutan dari kombinasi El-Nino dan IOD positif yang menjadi pemicu kekeringan hingga akhir tahun di Indonesia,” kata Dwikorita, Jum'at 10 November 2023.

Ilustrasi perubahan iklim. (Sandy Indra Pratama| Betahita)

Dampak lanjutan tersebut mempengaruhi sejumlah sektor. 6 Sektor yang terpengaruh El Nino adalah:

1. Sektor pertanian. Dwikorita mengatakan, El Nino dapat mengurangi produksi tanaman pangan. Pengurangan produksi akibat terganggunya siklus masa tanam, gagal panen, dan kurangnya ketahanan jenis tanaman atau penyebaran hama yang aktif pada kondisi kering. 

2. Sektor sumber daya air. Situasi ini berakibat pada berkurangnya sumber daya air bagi kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya.

3. Sektor kehutanan. El Nino juga menyebabkan sejumlah hutan dan lahan terbakar. Kebakaran juga menyebabkan kualitas udara menjadi buruk. 

4. Sektor perdagangan. El Nino berdampak pada pangan karena gagal panen meyebabkan suplai bahan pokok menjadi berkurang. Hal itu mengakibatkan sejumlah harga bahan pokok naik. 

5. Sektor energi. El Nino juga berdampak pada menurunnya sumber daya energi, khususnya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

6. Sektor kesehatan. El Nino meningkatkan risiko kesehatan karena berkaitan dengan sanitasi dan ketersediaan air bersih untuk di konsumsi. 

“Bagi daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, kondisi ini juga dapat berakibat pada polusi udara dan memicu terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut,” katanya.

SHARE