Walhi dan KNTI Kecam Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima

Penulis : Aryo Bhawono

Nuklir

Selasa, 19 September 2023

Editor :

BETAHITA.ID -  Organisasi lingkungan dan perikanan mendesak pemerintah Jepang menghentikan pembuangan air limbah nuklir Pembangkit Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke Laut China Selatan. Mereka khawatir pembuangan limbah nuklir ini berdampak pada lingkungan laut dan kesehatan masyarakat, yang juga akan berdampak buruk bagi perekonomian di negara-negara penghasil ikan. 

Pemerintah Jepang melalui Tokyo Electric Power Company (Tepco) mulai membuang air limbah nuklir PLTN Fukushima pada Kamis, 24 Agustus 2023 setelah 12 tahun sebelumnya pembangkit itu terdampak gempa dan tsunami. Lebih dari satu juta metrik ton air radioaktif yang dialirkan menuju ke laut Pasifik. 

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengecam pembuangan limbah ini. Juru Kampanye Polusi dan Urban Eksekutif Nasional Walhi, Abdul Ghofar, menyebutkan limbah nuklir mengandung zat radioaktif yang memiliki dalam jangka panjang dan merusak ekosistem laut serta mempengaruhi kehidupan biota laut. Padahal biota laut adalah salah satu sumber pangan masyarakat di sekitar laut pasifik maupun di wilayah lain di dunia. 

Kesehatan manusia pun juga dikhawatirkan terdampak melalui konsumsi pangan laut yang berasal dari wilayah pembuangan limbah nuklir.

Pembangkit Nuklir di Fukushima, Jepang. (Dok. IAEA Image Bank)

“Upaya pembuangan limbah nuklir telah didorong Pemerintah Jepang sejak tahun 2021 dan terus mendapatkan penolakan dari berbagai negara seperti China, Korea Selatan dan mayoritas negara-negara pasifik. Jepang sama sekali tidak mempertimbangan keresahan dan protes dari ilmuwan, organisasi lingkungan dan jutaan warga dunia” kata dia.

Ketua Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (sayap kepemudaan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia/KNTI), Hendra Wiguna, menyebutkan pembuangan limbah nuklir oleh pemerintah Jepang akan menimbulkan dampak pada lingkungan laut dan kesehatan masyarakat. Pembuangan ini juga dikhawatirkan berdampak buruk bagi perekonomian di negara-negara penghasil ikan. 

Nelayan sebagai garda depan perekonomian pesisir laut akan menjadi kelompok paling terdampak.

“Sudah dipastikan, keburukan yang dibuang ke laut akan kembali kepada kita. Karena laut sumber kebaikan, sumber kemakmuran bersama. Sudah seharusnya seluruh bangsa menjaga laut, agar pangan kita terjaga untuk selama-lamanya”, jelas Hendra.

Pada 15-16 September 2023 lalu, aksi serentak Global Candlelight Action di 12 kota di 7 negara mendesak Pemerintah Jepang menghentikan pembuangan air limbah nuklir secara keseluruhan di masa mendatang. Aksi di Jakarta dilakukan di depan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

Pembuangan limbah PLTN Fukushima sebelumnya telah disetujui oleh Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) pada pada 4 Juli 2023. Namun sejumlah negara tetangga dan serikat nelayan lokal merasa khawatir atas rencana kontroversial tersebut. 

SHARE