Walhi Aceh: Perlu Sinergitas dalam Atasi Karhutla Aceh

Penulis : Gilang Helindro

Karhutla

Jumat, 16 Juni 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Gampong Baet dan Gampong Luthu Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar, pada Minggu, 11 Juni 2023, lalu.

Afifuddin, Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh menyebut ada tiga poin terkait penanganan kasus Karhutla di Aceh.  

Pertama, mendorong pemerintah terus sinergitas dengan berbagai pihak untuk mencegah Karhutla yang terus berulang. “Harus ada strategi dan ketegasan pencegahan karhutla agar tidak berulang,” katanya saat dihubungi Selasa, 13 Juni 2023.

Kedua, Afif menghimbau kepada masyarakat agar tidak membakar saat melakukan pembersihan lahan. “Karena bisa berakibat fatal, dan memicu kebakaran,” Katanya.

Ekosistem gambut Rawa Tripa, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, yang terbakar dan dikonversi menjadi kebun sawit oleh PT Kallista Alam./Foto: Auriga Nusantara.

Ketiga, kebakaran lahan berulang terjadi, karena pemerintah tidak memiliki strategi mitigasi, terkesan acuh terhadap kondisi tersebut. “Penegakan hukum harus tegas, terutama kepada aktor intelektual, bukan yg dihukum pekerja lapangan, tetapi harus ada efek jera untuk tersangka karhutla,” ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan masyarakat Aceh untuk waspada Karhutla.

BMKG menyebut, daerah-daerah di wilayah Aceh bagian tengah berpotensi terjadi Karhutla. Seperti Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan wilayah pegunungan lainnya.

Laporan Pantau Gambut menunjukkan, sedikitnya ada 1.275 titik panas atau hotspot kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya salah satu daerah penyumbang titik panas dari Provinsi Aceh pada 19-25 Februari 2023. Dari catatan Pantau Gambut, hotspot high risk daerah tersebut mencapai 6 titik, hotspot medium risk 128 titik, dan low risk 9 titik.

SHARE