Parlemen Ancam Tuntut UE bila Labeli Investasi Gas sebagai Hijau
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Energi
Rabu, 06 Juli 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Beberapa anggota Parlemen Eropa berniat akan mengambil tindakan hukum kepada Komisi Eropa, apabila melanjutkan rencana untuk melabeli investasi gas dan energi nuklir sebagai ramah lingkungan menjadi undang-undang.
Parlemen Eropa akan memutuskan pada pekan ini apakah akan menerima atau menolak usulan Komisi untuk mengklasifikasikan pembangin listrik tenaga gas dan nuklir dalam kategori hijau dalam "taksonomi" Uni Eropa--daftar investasi yang dapat dipasarkan sebagai berkelanjutan.
Anggota Parlemen Uni Eropa, Paul Tang mengatakan, apabila Parlemen tidak menolak aturan gas dan nuklir, dan keduanya disahkan menjadi undang-undang, beberapa anggota akan mencoba melakukan tuntutan hukum. Paul Tang sendiri merupakan negosiator utama Parlemen Uni Eropa pada undang-undang obligasi hijau dan bagian dari tim negosiasi pada taksonomi.
"Parlemen pasti akan mencoba pergi ke pengadilan... Kami akan berpendapat bahwa itu bertentangan dengan undang-undang utama dan kami pasti akan berjuang untuk itu," kata Tang.
Mosi untuk pemungutan suara di Parlemen akan menolak rencana tersebut dengan alasan bahwa rencana itu gagal mematuhi undang-undang Uni Eropa yang ada, yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan label hijau, sebuah investasi harus "secara substansi" berkontribusi pada salah satu dari enam tujuan lingkungan, dan bukan merugikan yang lain.
"Ini akan menjadi pemungutan suara yang ketat," kata Tang
Agar lolos, mosi tersebut harus mendapat dukungan dari mayoritas 705 anggota parlemen. Dalam hal ini Komisi Eropa menolak memberikan komentar.
Negositor utama Parlemen tentang Taksonimi lainnya, Sirpa Pietikainen mengatakan, dia akan mendukung tindakan hukum jika parlemen gagal memblokir aturan.
"Jika itu terjadi, saya akan mendukung tindakan hukum dan bagian dari kelompok anggota parlemen membawa ini ke pengadilan," kata Pietikainen.
Sejauh ini Austria dan Luksmburg menjadi penentang energi nuklir. Keduanya juga mengancam akan menuntut Brussels atas rencana tersebut.
Dengan label investasi berkelanjutannya, UE bertujuan untuk menetapkan standar pemersatu untuk keuangan hijau, dan memandu modal swasta menuju investasi yang mendukung tujuan perubahan iklim.
Meski demikian, rencana gas dan nuklir telah memecah negara dan angota Parlemen Uni Eropa. Hal ini mencerminkan ketidaksepakatan yang lebih luas tentang bagaimana Eropa harus mengurangi emisinya. Invasi Ukraina oleh Rusia, pemasok gas utama Eropa, telah mengintensifkan perdebatan itu.
Negara-negara, termasuk Polandia dan Bulgaria, telah melobi taksonomi untuk mendorong investasi gas guna membantu mereka menghapus batu bara yang lebih berpolusi. Lainnya, seperti Denmark dan Luksemburg, berpendapat tidak akan kredibel untuk memberi label bahan bakar fosil sebagai hijau.
SHARE