Nepenthes Pudica, Kantong Semar Pemilik Perangkap Bawah Tanah
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Biodiversitas
Senin, 04 Juli 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Spesies baru tanaman kantong semar, bernama Nepenthes pudica, ditemukan di hutan hujan pegunungan Kalimantan Utara. Kantong semar baru ini menghasilkan perangkap bawah tanah yang berkembang dengan baik, berfungsi penuh dan efektif, yang menjadi sebuah strategi yang belum diketahui pada spesies tanaman karnivora mana pun yang memiliki perangkap.
Nepenthes merupakan genus dengan lebih dari 160 spesies tumbuhan karnivora dalam famili Nepenthaceae. Tumbuhan ini terutama tersebar di daerah tropis dan subtropis Asia Tenggara, dengan pusat keanekaragaman di Kalimantan, Sumatera, dan Filipina. Sejumlah kecil lainnya terdapat di daerah terpencil, termasuk Madagaskar, Seychelles, Sri Lanka, India timur laut, Cina selatan, Australia timur laut, dan berbagai pulau di Samudra Pasifik barat.
“Kami menemukan tanaman kantong semar yang sangat berbeda dari semua spesies lain yang diketahui. Faktanya, spesies ini menempatkan kantong sepanjang 11 cm di bawah tanah, di mana mereka terbentuk di rongga atau langsung di tanah dan menjebak hewan yang hidup di bawah tanah, biasanya semut, tungau, dan kumbang,” kata Dr. Martin Dancák, seorang peneliti di Universitas Palack.
Nepenthes pudica adalah spesies karnivora pertama yang dipastikan menggunakan perangkap jebakan khusus di lingkungan bawah tanah. Ini menghasilkan hampir secara eksklusif pitcher bawah tanah yang berkembang dengan baik dan berfungsi penuh. Temuan Nepenthes pudica ini dipublikasikan dalam makalah yang diterbitkan pada Juni 2022 di jurnal PhytoKeys.
“Nepenthes pudica tumbuh di pucuk punggung bukit yang relatif kering pada ketinggian 1.100-1.300 m. Ini mungkin mengapa ia berevolusi untuk memindahkan perangkapnya ke bawah tanah,” kata Dr. Michal Golos, seorang peneliti di University of Bristol.
Para peneliti berhipotesis bahwa rongga bawah tanah memiliki kondisi lingkungan yang lebih stabil, termasuk kelembaban, dan mungkin juga ada lebih banyak mangsa potensial selama periode kering. Nepenthes pudica sebagian besar merupakan spesialis semut, seperti juga sebagian besar spesies Nepenthes.
“Menariknya, kami menemukan banyak organisme yang hidup di dalam kantong, termasuk larva nyamuk, nematoda, dan spesies cacing yang juga digambarkan sebagai spesies baru,” kata Dr. Václav ermák, peneliti di Universitas Mendel.
Nepenthes pudica adalah endemik Kalimantan dan hanya diketahui dari beberapa daerah yang berdekatan di bagian barat Kabupaten Mentarang Hulu Provinsi Kalimantan Utara.
Karena distribusinya yang terbatas, ukuran populasi yang kecil dan kemungkinan hilangnya habitat, spesies tersebut memenuhi syarat untuk ditetapkan status konservasi awal sebagai Sangat Terancam Punah berdasarkan kategori dan kriteria Daftar Merah IUCN.
“Penemuan ini penting untuk konservasi alam di Kalimantan Indonesia, karena menekankan pentingnya sebagai hotspot keanekaragaman hayati dunia,” kata Wewin Tjiasmanto, peneliti di Yayasan Konservasi Biota Lahan Basah.
Wewin berharap berharap penemuan tanaman karnivora yang unik ini dapat membantu melindungi hutan hujan Kalimantan, terutama mencegah atau setidaknya memperlambat konversi hutan asli menjadi perkebunan kelapa sawit.
SHARE