Gajah Betina Sedang Hamil Mati di Areal PT Riau Abadi Lestari
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Biodiversitas
Sabtu, 28 Mei 2022
Editor :
BETAHITA.ID - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berkelamin betina ditemukan mati di areal hutan tanaman industri PT Riau Abadi Lestari, Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Gajah itu mati dalam kondisi mengandung dan akan melahirkan.
Berdasarkan kronologis temuan yang disampaikan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, gajah mati itu pertama kali ditemukan oleh karyawan PT Riau Abadi Lestari pada Rabu (25/5/2022) sekitar pukul 12.12 WIB, dalam kondisi rebah di tengah jalan.
Temuan tersebut kemudian disampaikan kepada BBKSDA Riau dan Rimba Satwa Foundation (RSF) yang kemudian dilanjutkan dengan penyisiran ke lokasi kejadian. Tim gabungan menemukan gajah tersebut terbujur kaku di dalam areal PT Riau Abadi Lestari yang berdampingan dengan kebun sawit masyarakat, di titik koordinat N 01° 4' 48" E 101° 27' 21".
Atas temuan tersebut BBKSDA Riau berkoordinasi dengan Polsek Pinggir untuk membantu Tim gabungan mengamankan lokasi. BBKSDA Riau segera menurunkan Tim medis serta Polisi Kehutanan menuju lokasi untuk melakukan nekropsi didampingi dokter hewan dari Kesehatan Hewan Duri.
Dalam rilisnya, BBKSDA Riau menyebut penyebab kematian gajah sumatera ini belum dapat dipastikan. Akan tetapi terdapat darah yang keluar dari mulut, hidung, telinga dan anusnya.
Gajah betina yang diperkirakan berusia sekitar 25 tahun itu, diketahui dalam kondisi mengandung dan akan segera melahirkan anaknya. Fakta tersebut diketahui saat tim medis melakukan bedah bangkai atau nekropsi.
Tim mengambil sample hati, dinding usus, paru, dan kotoran gajah tersebut untuk dilakukan uji laboratorium. Sampel bagian organ satwa akan segera dikirim ke Balai Verteriner, Bukit Tinggi, Sumatera Barat untuk mengetahui penyebab kematian gajah sumatera. Bangkai gajah tersebut kemudian dikuburkan di sekitar lokasi dengan bantuan alat berat milik perusahaan.
Pelaksana Harian Kepala BBKSDA Riau Wilayah II, Hartono mengatakan, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh gajah malang tersebut. Namun adanya darah yang keluar dari sejumlah bagian tubuh itu, dapat mengindikasikan terjadinya keracunan, yang mungkin disebabkan oleh makanan beracun yang dimakan gajah tersebut.
"Harapan kita dari hasil laboratorium akan ada jawaban dari penyebab kematinannya. Dari situ selanjutnya akan kami tindak lanjuti," ujar Hartono, dikutip dari Antara, Kamis (26/5/2022).
Hartono menduga, gajah betina ini merupakan anggota kawanan gajah seruni. Karena di sekitar lokasi bangkai gajah ditemukan setidaknya 17 individu gajah seruni.
SHARE