Kebocoran Gas Beracun Kembali Terjadi di Mandailing Natal
Penulis : Aryo Bhawono
Energi
Senin, 25 April 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Kebocoran gas beracun disertai dengan semburan lumpur kembali terjadi di rig pengeboran panas bumi PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Insiden ini menyebabkan sebanyak 21 warga mengalami keracunan gas sehingga harus dirawat di RSUD Panyabungan.
Semburan lumpur setinggi lebih dari 30 meter disertai bau gas menyengat terjadi di tig pengeboran panas bumi di Desa Sibanggor Julu, Mandailing Natal pada Minggu (24/4/2022). Akun twitter milik Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), menyebutkan kejadian itu terjadi di well pad T milik PT SMGP.
Area tersebut berada dekat dengan persawahan. Sehingga beberapa warga yang tengah turun di sawah menghirup gas dan pingsan.
“Saat semburan terjadi, warga mulai mencium bau menyengat, lalu mual, muntah hingga pingsan. Kini, lumpur panas ini mulai mengalir ke area persawahan warga,” tulis Jatam melalui akun twitternya.
Kebocoran ini merupakan kecelakaan keempat kalinya di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) PT SMGP. Jatam beranggapan aktivitas perusahaan tersebut seharusnya dievaluasi.
Pada 25 Januari 2021 lalu, misalnya, sebanyak 5 warga meninggal, serta setidaknya 49 warga dirawat di rumah sakit.
Lalu pada 7 Maret 2022, kebocoran gas beracun menyebabkan 58 orang mengalami keracunan gas H2S (Hidrogen Sulfida). Seluruh korban mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas.
Sementara itu dikutip dari CNN Indonesia Polda Sumatera Utara tengah melakukan penyelidikan terkait kebocoran sumur gas PT SMGP. Mereka masih fokus dalam penanganan terhadap masyarakat yang menjadi korban.
“Untuk kasusnya sendiri masih dalam penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Warga yang berada di sekitar lokasi berhasil dievakuasi menjauh dari PT SMGP. Polisi juga sudah menerbangkan dua tim dari Labfor dan Krimum untuk cek tempat kejadian perkara.
Menurut Hadi polisi dan pemda setempat telah mengevakuasi 21 orang yang menjadi korban ke RSUD Panyabungan. PT SMGP dibantu personel TNI, Polri, dan Pemkab sudah berhasil menutup kebocoran sumur yang mengeluarkan gas diduga beracun tersebut.
"Langkah awal kita adalah mengevakuasi dan menolong korban, sejauh ini ada 21 orang sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," jelas Hadi.
SHARE