Warga Madina Keracunan Gas, Bupati Minta Korporasi Tanggung Jawab
Penulis : Tim Betahita
Energi
Senin, 07 Maret 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Puluhan warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara keracunan gas Hidrogen Sulfida (H2S) dari perusahaan PT Sorik Merapi Geothermal (PT SMGP).
"Ini akibat adanya kebocoran H2S sehingga masyarakat di sekitar kegiatan pengeboran, terkena," kata Bupati Madina M Jafar Sukhairi, seperti dikutip CNNIndonesia.
Hingga saat ini tercatat 52 orang yang dilarikan ke rumah sakit. Bahkan dari jumlah itu ada tiga orang anak usia 9 bulan yang turut keracunan. Para korban mengalami muntah-muntah, pusing, dan sesak nafas.
"10 orang lebih kondisinya masih sangat mengkhawatirkan, namun sampai detik ini belum ada korban meninggal dunia. Saya berharap dan berdoa kepada semua lapisan masyarakat agar ini ditangani dengan baik," ujarnya.
Jafar Sukhairi pun meminta PT Sorik Merapi Geothermal bertanggungjawab. Sebab kejadian gas beracun ini sudah berulangkali terjadi. Pada 25 Januari 2021 silam, proyek power plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) milik perusahaan itu juga mengambil 5 korban jiwa.
"Kejadian ini terulang ke dua kalinya. Saya berharap pihak perusahaan ikut bertanggung jawab. Terhadap saudara kita yang menjadi korban. Patut juga perusahaan mempertimbangkan terkait kondisi masyarakat di sekitar kegiatan, apakah pihak perusahan melakukan relokasi," tambah Sukhairi.
Menurutnya petugas masih melakukan pendataan di lapangan terkait jumlah korban. Selain itu, Sukhairi menyerahkan penanganan kasus itu ke polisi.
"Kita tetap memonitor apakah ada korban lagi. Kita belum tahu apakah ini kelalaian perusahan atau murni ini faktor alam. Namun kita serahkan ke pihak terkait. Ini ditangani secara serius," tegas Sukhairi
Selanjutnya untuk memastikan kesehatan warga di desa yang terpapar gas beracun, ia telah menurunkan tim ke sana. Dia juga mengimbau bagi warga yang mengalami gejala keracunan untuk segera melapor ke tim lapangan.
"Jika ada gejala yang mengkhawatirkan mohon diberitahu. Saya sudah telpon kadis kesehatan dan camatnya agar selalu memonitor kondisi warga, jika ada gejala yang segera ke rumah sakit," ujarnya.
SHARE