Norwegia Ledakkan Bendungan Berusia 100 Tahun Demi Ikan

Penulis : Aryo Bhawono

Ekosistem

Rabu, 19 Januari 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Bendungan yang menutup Sungai Tromsa di Norwegia selama 100 tahun diledakkan dengan dinamit. Penghancuran bendungan ini membuka kembali jalur migrasi ikan.

Bendungan setinggi tujuh meter di kota kecil Fåvang, di Innlandet, Norwegia timur, itu menutup aliran Sungai Tromsa, anak Sungai Largen, sejak 1916. Bangunan beton itu membatasi air yang mengalir menuju Danau Mjosa, danau terbesar di negara itu. Namun selama 50 tahun belakang, dam itu tak dimanfaatkan. 

Para pegiat lingkungan mengatakan penghancuran bendungan akan membantu ikan di daerah itu berkembang kembali, seperti uban, burbot, alpine bullhead, dan ikan kecil biasa. Terbukanya jalur migrasi ikan utamanya diharapkan akan membantu ikan trout yang tinggal di danau untuk mencari ikan hingga hilir. Bobot ikan ini bisa mencapai lebih dari 10 kg.

Sampai saat ini, ikan-ikan tersebut hanya mampu hidup dan bertelur sekitar 950 meter sebelum bendungan. Penghancuran dam bakal membuat mereka akan dapat berenang sejauh 10 km ke hulu.

Foto dua ikan tequila splitfin di akuarium di Kebun Binatang Chester di Chester, Inggris. Ikan yang berenang di mata air Meksiko barat-tengah ini menghilang menjelang akhir abad ke-20, namun para ilmuwan dan penduduk setempat telah mencapai hal yang tidak terpikirkan: kembalinya spesies yang punah di alam, tetapi dilestarikan di penangkaran, ke habitat aslinya./Foto: Kebun Binatang Chester melalui AP

“Ini langkah besar,” kata Tore Solbakken dari klub memancing Norwegia Gudbrandsdal Sportsfiskeforening, seperti dikutip dari Guardian.

Solbakken telah berkampanye selama lima tahun untuk menghapus bendungan pembangkit listrik tenaga air yang lama. Ia menyambut baik penghancuran dam ini karena menjadi upaya memulihkan sungai dan populasi ikan yang sehat.

Ia mengaku terlibat dalam gerakan itu setelah menonton film dokumenter DamNation. Bendungan yang dibangun untuk pembangkit listrik, pembangunan jalan, dan mencegah banjir adalah masalah besar bagi ikan trout coklat besar dan ikan lainnya. 

“Penting untuk menjaga semua sungai kecil. Jika kita melakukan itu, kita dapat memiliki masa depan yang positif untuk daerah kita,” ucapnya.

Penghancuran dam ini sendiri merupakan bagian dari maraknya gerakan untuk menghapus penghalang aliran air di Erpa. Pada Oktober lalu program Open Rivers memberikan hibah untuk menghapus bendungan kecil dan pemulihan aliran sungai di Eropa. Proyek dengan nilai 42,5 Juta Euro ini diluncurkan dengan dukungan dana amal Arcadia.

Pada akhir tahun lalu, Komisi Eropa merilis panduan kepada negara anggotanya untuk mengidentifikasi dam sungai yang dapat dihilangkan. Mereka menargetkan pemulihan 25.000 km sungai agar dapat mengalir bebas pada 2030. 

Pendiri Yayasan Migrasi Ikan Dunia dan Penghapusan Bendungan Eropa, Herman Wanningen, menyebutkan bendungan di sungai menghalangi rute migrasi dan jalur renang ikan. Beberapa spesies ikan, seperti salmon Atlantik, belut, dan sturgeon, menempuh perjalanan ribuan kilometer untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Bendungan juga menghambat transportasi sedimen dan nutrisi penting, dan secara drastis mengubah aliran alami sungai sehingga tempat berkembang biak ikan hilang.

Diperkirakan setidaknya ada 1,2 juta hambatan arus masuk sungai di Eropa. Hambatan ini merupakan faktor penurunan besar-besaran jumlah ikan air tawar yang bermigrasi di seluruh benua, dengan jumlah yang menurun lebih dari 90% antara tahun 1970 dan 2016.

“Sungai yang mengalir bebas menopang kekayaan keanekaragaman hayati. Mereka juga menyediakan makanan bagi ratusan juta orang, karena sungai-sungai ini penuh dengan kehidupan dan ikan. Sungai yang mengalir bebas menghasilkan sedimen yang kaya, yang sangat penting untuk pertanian dan juga mengurangi dampak banjir dan kekeringan. Ada begitu banyak potensi sungai yang mengalir bebas di Eropa,” kata Wanningen.

Solbakken menyebutkan pembangkit listrik tenaga air adalah pemasok utama energi di Norwegia. Membongkar bendungan merupakan hal yang tidak normal. Tapi penghancuran dam kali ini tidak kontroversial karena usianya yang tua. 

Kampanye oleh Solbakken dan 120 rekannya dalam klub berhasil meraih dukungan pemerintah dengan pembayaran tagihan 3,4 Juta Kroner.

Pada hari Rabu (12/1/2022), tim kecil mengebor lima lubang ke dalam bendungan kemudian memasukkan 20 kg dinamit ke masing-masing lubang. Meledakkan bendungan dianggap tidak biasa di Eropa tetapi dinilai sebagai metode teraman dalam kasus ini. 

“Sesuai rencana, bendungan retak di bagian tengah dan atas. Langkah selanjutnya adalah menggunakan ekskavator. Ini adalah bendungan besar dan akan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menghapus semuanya. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” jelasnya. 

Tim akan mulai memulihkan sungai tepat di depan lokasi bendungan. Ahli biologi ikan dan restorasi sungai, Ulrich Pulg, menyebutkan lokasi Bendungan Tromsa yang berada di ngarai curam menjadi tantangan penghapusan dam ini. Mereka harus membuat tangga pembuat riam seperti bentuk alaminya sehingga memungkinkan ikan berenang ke hulu dalam arus yang kuat.

“Proyek ini akan memiliki beberapa anak tangga satu meter. Ini akan terlihat seperti jeram air putih saat banjir tetapi ikan trout besar yang tinggal di danau akan berhasil.”

Sejumlah bendungan lain di Eropa rencananya akan dibongkar pada 2022 ini, seperti di Spanyol, Inggris, dan Perancis. Hanya beberapa bulan yang lalu, tiga bendungan di Montenegro dan Slovakia runtuh untuk pertama kalinya. 

Sebuah proyek penelitian Eropa, Amber, menunjukkan ada sekitar 150.000 bendungan dan dam di Eropa yang tidak berfungsi lagi dan dapat dibongkar tanpa masalah.

“Sungai adalah urat nadi Bumi. Kita harus memperlakukan mereka dengan hati-hati,” ucap Wanningen.

SHARE