Pakar Polusi Inggris Sarankan Pengurangan Jumlah Ternak

Penulis : Aryo Bhawono

Ekologi

Rabu, 01 Desember 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Pakar polusi lingkungan di Inggris menyarankan peternak untuk mengurangi jumlah hewan mereka. Meningkatnya jumlah ternak telah membuat kawasan tangkapan air sungai menjadi kian kritis. 

Data Pemerintah Inggris menyebutkan peternakan di negara itu telah menjadi sumber polusi air dan emisi amonia. Sektor ini menyumbang fosfat sebesar 25%, nitrat 50%, dan muatan sedimen air 75%, yang merusak ekosistem.

Tim Bailey dari Badan Lingkungan memberikan pendapat secara independen kepada Guardian bahwa daerah tangkapan sungai telah menjadi kritis karena jumlah ayam dan sapi perah dan masalah pembuangan kotoran dari peternakan. Daerah ini antara lain Sungai Wye (sungai terbesar kelima di Inggris), Somerset Levels (kawasan basah) dan Moor (padang rumput) 

Selama ini ada tiga daerah yang menghasilkan lebih dari seperempat miliar ayam per tahun, yakni Herefordshire, Shropshire dan Powys. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir.

Algae hijau beracun mencemari Copco Reservoir, sebuah waduh di utara California, Amerika Serikat. Foto: Aurora Photos/Alamy

“Banyak daerah tangkapan air sudah berada di luar kapasitas lingkungan untuk mengatasinya, dan lebih banyak lagi akan mengikuti kecuali kita mengambil tindakan yang luar biasa,” kata Bailey, penulis Livestock’s Longer Shadow, sebuah buku tentang dampak lingkungan industri di Inggris.

Ia menyebutkan pengurangan dan pembatasan produksi ternak, atau perlakuan dan ekspor pupuk organik, diperlukan untuk menangani beberapa kerusakan lingkungan ini. Daerah Sungai Wye misalnya, jika polusi dialihkan ke kawasan lain maka akan berisiko menciptakan masalah polusi di seluruh Inggris.

Kotoran fosfat telah mengakibatkan mekarnya alga di Sungai Wye. Sampai-sampai sungai itu disebut pegiat lingkungan sebagai sup kacang. 

Salah satu pemasok ayam terbesar di Inggris, Avara Foods, yang memasok produk ke supermarket Tesco dan lainnya, telah mengakui bahwa kotoran ayam dari peternakannya telah mencemari saluran air.

“Kita harus mulai menyesuaikan ternak dengan lingkungan. Dengan begitu kita tidak membebani lingkungan sehingga tidak bisa mengatasinya,” ucap dia.

Selain pengurangan stok, solusi lain perlu dilakukan seperti regulasi, dan saran serta dukungan keuangan bagi petani. Menurutnya kerusakan kawasan tangkap air dan polusi ini bukan hanya masalah petani tetapi juga masyarakat

“Jika masyarakat menginginkan Sungai Wye yang bersih atau menghentikan deforestasi Amazon, maka mereka harus bertanggung jawab,” imbuhnya.

Seorang juru bicara Avara Foods mengatakan perusahaan sedang mencari tujuan alternatif untuk limbah kotoran ayam dari rantai pasokannya, termasuk pembangkit listrik dan pemanas gabungan dan teknologi pencernaan anaerobik baru, yang juga akan menghilangkan fosfat.

SHARE