Menko Luhut Respon Soal Pendedahan Data Deforestasi Tanah Papua

Penulis : Sandy Indra Pratama

Hutan

Jumat, 05 Maret 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespon pendedahan data deforestasi yang terjadi di Papua. Ia mengklaimIndonesia sebagai negara terdepan dalam menangani masalah deforestasi atas dasar klaim pengakuan yang dikatakan oleh salah satu pejabat Amerika Serikat (AS).

"Kemarin ada LSM yang cerita kita potong kayu yang secara massif di Papua. Tapi data yang ditunjukkan kemarin Indonesia negara paling leading dalam penanganan masalah-masalah deforestasi," ucapnya dalam rapat koordinasi nasional Penanganan Bencana Tahun 2021 yang dilakukan secara daring, kemarin.

Luhut menyebut keberhasilan itu mendapat legitimasi dari pihak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang menangani Perubahan Iklim, John Kerry.

"Salah satu pembantunya John juga bilang bahwa kita adalah negara paling sukses mengurangi deforestasi," ujarnya.

Seorang masyarakat adat dari Suku Maskona berdiri di samping kayu merbau yang telah ditebang perusahaan. Aktivitas perusahaan itu tanpa sepengetahuan marganya selaku pemilik hak ulayat. Foto: Istimewa

Selain itu, Luhut juga mengatakan John Kerry memuji program rehabilitasi mangrove. Sebab, menurut John Kerry, kata Luhut Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang melakukan itu.

Rencananya, kata Luhut, dalam program itu akan ada 600 ribu hektar lahan yang akan mendapatkan rehabilitasi mangrove dalam empat tahun ke depan.

"Saya kasih presentasi mengenai 15 menit mengenai program kita tentang lingkungan salah satunya mangrove ini. Dia kaget sekali saya katakan bahwa 640rb hektar mau restorasi dalam 4 tahun ke depan. Dan tahun ini 150rb hektare. Tidak ada di dunia yang melakukan itu katanya," papar Luhut.

(Baca tulisan: Mendedah Angka Deforestasi di Papua)

Diketahui, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PKTL KLHK), Indonesia berhasil menurunkan deforestasi 75,03 persen di periode tahun 2019-2020.

Pada 2018-2019 luas lahan yang masih tercatat deforestasi 462,46 ribu hektar. Sedangkan pada 2019-2020 yaitu 115,46 ribu hektar.

Respon pemerintah itu sebenarnya merujuk pada pendedahan data dari Direktur Informasi dan Data Auriga Nusantara, Dedy Sukmara menunjukan deforestasi di Papua masih tinggi. Dalam 20 puluh tahun terakhir tutupan hutan alam di Papua dan Papua Barat menyusut 663.443 hektare. Sebesar 71 persen-nya terjadi pada 2011-2019.

"Jika kita rata-rata deforestasi di Papua 34 ribu hektar per tahun. Dan puncaknya 2015 mencapai 89 ribu hektare," kata Dedy dikutip dari YouTube Auriga Nusantara, Februari lalu.

BETAHITA| CNN Indonesia

SHARE