Cara Warga Baduy Mencegah Penularan Virus Corona
Penulis : Betahita.id
Covid-19
Kamis, 17 Desember 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Warga Baduy, yang hidup secara tradisional, menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Warga di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, itu selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Kami mewajibkan semua warga di sini menerapkan protokol kesehatan dengan 3M," kata tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija.
Baca juga Cegah Kerusakan Alam, Wisata Baduy Diusulkan Jadi Saba Budaya
Suku Baduy, berjumlah 11.600 jiwa dan tersebar di 65 kampung, hingga saat ini belum ada yang positif Covid-19. Ia mengatakan ketentuan itu juga berlaku bagi pengunjung.
Wisatawan yang datang ke pemukiman masyarakat Baduy pun harus memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, mereka tidak boleh berkerumun serta sebelum masuk kawasan masyarakat adat Baduy terlebih dulu mencuci tangan yang disediakan pemerintah desa setempat.
"Kami sangat mendukung perlindungan diri sendiri juga keluarga dan orang lain dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan itu," katanya.
Ia menjelaskan masyarakat Baduy selalu menaati kebijakan pemerintah untuk pengendalian dan pencegahan Covid-19, di antaranya Peraturan Bupati Nomor 28 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Dalam perbup itu dikenakan sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan dengan harapan memberikan efek jera.
Selain itu, ada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar tidak terjadi kerumunan massa. Kebijakan itu, bermanfaat untuk perlindungan warga dari ancaman penularan virus.
"Kami yakin kebijakan pemerintah itu untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan sehingga Indonesia terbebas dari Covid-19," katanya.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Kanekes, Hudri, mengatakan masyarakat Baduy menerapkan protokol kesehatan dengan kesadaran penuh.
"Kami terus membangun kesadaran masyarakat agar menaati penerapan protokol kesehatan dan 3M untuk mencegah pandemi Covid-19," ujarnya.
.
SHARE