Sejumlah komunitas yang terlibat antara lain sejumlah komunitas fotografi dan organisasi seperti Yayasan IAR Indonesia, Yayasan Riza Marlon Indonesia, Bogor Nature and Wildlife Photography (BNWP), Kukangku, Gibbonesia, Yayasan KIARA serta Sahabat Halimun Salak (Sahala).
Munawir menjelaskan, dari 50 foto puspa dan satwa yang dipamerkan, ada beberapa satwa langka yang sudah sulit dijumpai, terutama katak merah (Leptophryne cruentata). "Katak merah ini dalam lima tahun terakhir sudah sulit dijumpai," kata dia.
Foto satwa langka lainnya yang dipamerkan adalah owa jawa (Hylobates moloch) dan elang jawa (Nisaetus bartelsi). "Satwa-satwa langka itu masih ditemukan di hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Artinya hutan di TNGHS masih terawat dengan baik," kata Munawir.