Ikan Smooth Handfish Punah, Akibat Polusi dan Pukat Harimau
Penulis : Betahita.id
Biodiversitas
Senin, 13 Juli 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Ikan bertangan (Sympterichthys unipennis) dengan ciri khas sirip mirip tangan dan merayap di dasar laut dengan siripnya, secara resmi dinyatakan punah pada Maret 2020. Ikan yang lebih dikenal dengan sebutan smooth handfish itu menjadi ikan pertama yang hidup di era modern ini yang punah.
Handfish adalah keluarga dari 14 spesies ikan yang merayap di dasar laut. Handfish juga masih berelasi dengan anglerfish yang hidup di laut dalam.
Tidak seperti kebanyakan jenis ikan lainnya, keluarga ini tidak memiliki fase larva dalam hidupnya dan yang dewasa tidak banyak bergerak. Karakter itu membuat mereka amat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
"Mereka menghabiskan hampir seluruh hidupnya dengan diam di tempat yang sama di dasar laut dan kadang-kadang saja berpindah tempat beberapa meter jika merasa terganggu," kata Graham Edgar, ahli ekologi laut di University of Tasmania, Australia.
Karena tak memiliki fase hidup larva, Edgar menjelaskan, ikan ini tidak mampu menyebar ke lokasi baru, "dan konsekuensinya, populasi handfish menjadi sangat terlokalisir dan rentan terhadap perubahan."
Pada 1996, dia menambahkan, spesies lain yang disebut spotted handfish juga telah ditambahkan ke dalam daftar ikan laut yang sangat terancam atau critically endangered di Daftar Merah milik International Union for Conservation of Nature (IUCN). Spotted handfish menyusul sepupunya, smooth handfish yang sudah selama sekitar satu abad ke belakang tak bisa ditemui--meski pengambilan sampel ilmiah dilakukan reguler termasuk oleh Edgar dan koleganya.
Daftar Merah IUCN secara resmi mendefinisikan spesies punah sebagai, 'tidak ada keraguan lagi kalau individu terakhirnya telah mati." Edgar dan anggota National Handfish Recovery Team Australia dipaksa mengambil kesimpulan itu pada awal tahun ini. Segera setelahnya, Red List pun menempatkan jenis ikan itu dalam kategori punah.
Para ilmuwan masih belum pasti apa yang menyebabkan kepunahan spesies itu, tapi sebagian spesies lain di kawasan yang sama memang terancam oleh pukat harimau nelayan, polusi, dan perubahan iklim. Edgar mengatakan, beberapa spesies ikan lain mungkin bernasib sama dengan smooth handfish, dan lebih banyak lagi yang sedang terancam puncah.
"Sulit dibayangkan kenapa oganisme mungil yang menempati secuil ruang di mana hanya sedikit manusia yang pernah mengunjunginya bisa sangat penting," kata Katie Matthews, ketua tim peneliti untuk kelompok konservasi nonprofit Oceana. Dia menambahkan, “Biodiversitas itu penting bahkan ketika Anda tak bisa melihat dengan mata kepala sendiri."
Matthews berharap apa yang terjadi dengan smooth handfish bisa jadi peringatan untuk bisa menyelamatkan anggota keluarga handfish lainnya.
SCIENTIFIC AMERICAN
SHARE