Ini Upaya Taman Nasional Way Kambas Cegah Karhutla
Penulis : Kennial Laia
Hutan
Senin, 20 April 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Taman Nasional Way Kambas melakukan berbagai upaya untuk mencegah terulangnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di hutan yang berada di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, seperti terjadi pada 12 April 2020 lalu.
Pelaksana Harian Wilayah II TN Way Kambas Nazarrudin mengatakan, pihaknya telah mulai mengantisipasi karhutla dengan berbagai upaya pencegahan. Di antaranya, siaga tim pemadam kebakaran, pemeliharaan sekat bakar, dan pembuatan menara pengintai api.
"Upaya pencegahan tetap dilakukan. Dan kalau ada kebakaran, tim siaga turun ke lokasi," kata Nazarrudin kepada Betahita, Senin, 20 April 2020.
Menurut Nazarrudin, kawasan taman nasional tersebut rentan karhutla karena didominasi padang ilalang yang gampang terbakar atau terpengaruh cuaca panas. Namun, faktor lain seperti perburuan ilegal juga menjadi penyebab utama karhutla di wilayah tersebut.
“Karhutla juga terjadi karena ulah manusia yang melakukan kegiatan ilegal, seperti perburuan dan memancing di dalam kawasan,” ujarnya.
Taman Nasional Way Kambas memiliki ekosistem hutan rawa air, ilalang, dan semak belukar, dengan luas 1.300 kilometer persegi. Karakteristik vegetasinya terbuka akibat masifnya pembalakan liar pada 1980an. Akibatnya, kawasan itu rentan karhutla. Pada 2019, misalnya, luas kebakaran mencapai 2.349 hektare.
Melihat kerentanan tersebut, pihak Balai TN Way Kambas juga menggandeng masyarakat dan mitra lainnya untuk menjaga kawasan taman nasional. Menurutnya, pihaknya rutin melakukan penyuluhan kepada masyarakat daerah penyangga, juga bekerja sama menangani kebakaran di hutan.
“Kalau terjadi kebakaran, semua pihak bekerja sama, termasuk mitra balai turun ke lapangan,” katanya.
Direktur Hutan Yayasan Auriga Nusantara Supintri mengatakan, pihaknya mendukung upaya restorasi dan upaya pencegahan karhutla di TN Way Kambas. Organisasi advokasi sumber daya alam tersebut telah bekerja sama dengan Balai TN Way Kambas sejak 2013.
"Sebagai salah satu mitra, kami mendukung Balai TNWK untuk mengurangi resiko kebakaran, termasuk membangun sekat bakar di area restorasi," kata Supintri, Senin, 20 April 2020.
Yayasan Auriga bekerja sama dengan Balai TN Way Kambas sejak 2013. Organisasi tersebut mengelola area hutan seluas 60 hektare di Rawa Kadut, yang terletak di tengah kawasan. Supintri mengatakan, selain upaya restorasi, timnya di lapangan juga membangun sekat bakar.
Sekat bakar ini berguna untuk menghentikan rambatan api ke area restorasi. Menurut Supintri, area Rawa Kadut didominasi padang rumput dengan intensitas kebakaran sangat tinggi, sehingga memerlukan sejenis "penghalang" api. Sekat bakar juga memudahkan akses dan memudahkan akses dalam proses pemadaman sehingga peluang menyelematkan kawasan saat karutla lebih besar.
“Sekat bakar di Rawa Kadut mutlak diperlukan,” kata Supintri.
Nazarruding mengatakan, sekat bakar berguna mencegah kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.
“Karhutla di sini rata-rata terjadi saat musim kemarau. Sehingga sekat bakar berguna pada periode itu,” katanya.
SHARE