Material Limbah B3 di Marunda Dibeli Warga untuk Menguruk Tanah

Penulis : Redaksi Betahita

Konservasi

Rabu, 09 Januari 2019

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Agung Pujo Winarko mengatakan warga diketahui membeli gundukan material yang diduga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3 di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Agung, warga menyampaikan bahwa seluruh material yang diduga limbah B3 itu dibeli dari orang lain. “Pesan ke orang terus dikasih seperti itu karena mungkin harganya lebih murah,” kata Agung saat dihubungi, Senin malam, 7 Januari 2019.

Baca juga:  Pemda DKI Usut Pembuang Limbah B3 di Marunda

Adapun harga limbah seperti tepung itu dibandrol Rp 200 ribu satu truk. Sedangkan, harga puing bangunan Rp 700 ribu satu truk. Limbah itu digunakan warga untuk menguruk tanah mereka.

Gundukan diduga mengandung limbah B3 yang teronggok di depan SDN Marunda 02 di Jalan Marunda Pulo RT3 RW7 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, 8 Januari 2019. Tempo/Imam Hamdi

 

Agung memaparkan, gundukan material tampak seperti pasir yang halus berwarna coklat agak muda. Namun ketika dikeruk, warna material itu lebih hitam dari lapisan luarnya.

Dinas LH DKI bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengunjungi SDN Marunda 02 Pagi dan Rusun Marunda pada 2 Januari 2019. Tim menemukan gundukan material diduga limbah B3 di sekitaran lokasi tersebut. Peninjauan ini berawal dari laporan warga ke Dinas LH DKI pada 31 Desember 2018.

Menurut Agung, gundukan tersebut berada di empat titik sekitar SDN Marunda 02 Pagi. Pertama di depan sekolah. Temuan kedua ada di sekitar 20 meter dari titik pertama. Gundukan serupa ditemukan di dekat empang milik warga yang berjarak tak jauh dari sekolah.

2Tim selanjutnya mendapati gundukan diduga limbah B3 di tiga titik Rusun Marunda. Pemerintah, kata Agung, belum menyimpulkan jenis material itu, apakah pasir, tanah, atau limbah B3. Uji laboratorium masih berjalan. “Kami mengambil sampel untuk membuktikan benar atau tidak (limbah B3),” ujarnya.

Dinas LH DKI mengimbau warga untuk tidak menggunakan material tersebut. Hingga kini dinas belum menerima laporan bahwa gundukan diduga mengandung limbah B3 itu telah meracuni atau mengganggu kesehatan warga setempat.

TERAS.ID | TEMPO.CO

SHARE