KLHK Menang Praperadilan Perkara Perambah Tesso Nillo

Penulis : Redaksi Betahita

Hutan

Rabu, 08 Agustus 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Hakim tunggal dari PN Riau PN Riau, Ria Ayu Rosalin memuturskan menolak gugatan praperadilan pemohon Sukhdev Singh terhadap termohon yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kasus perambah kawasan Hutan Produksi Terbatas Tesso Nillo Pelalawan, Riau.

Setelah putusan itu, penyidik Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wilayah Sumatera tinggal menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum, Kejaksaan Tinggi Riau, kata Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera Edward Sembiring dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu.

Edward mengapresiasi putusan hakim dan juga pihak yang telah mendukung proses sidang praperadilan dan berharap proses persidangan dapat dilaksanakan secepatnya untuk memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan hukum.

Sebelumnya hakim Rosalim menyampaikan pokok putusan antara lain penetapan tersangka sudah memenuhi dua alat bukti, prosedur penyidikan sudah sesuai dengan prosedur, penetapan tersangka telah melalui gelar perkara berdasarkan bukti Pemohon, prosedur penyitaan sah dan tidak bertentangan dengan hukum.

Tuntutan praperadilan diajukan terhadap Termohon yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, cq. Direjen Penegakan Hukum Ligkungan Hidup dan Kehutanan, cq. Direktur Penegakan Hukum Pidana, cq. Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan Wilayah Sumatera, cq. Kepala Seksi Wilayah II Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, cq. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Seksi Wilayah II Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Edward lebih lanjut mengatakan bahwa sebenarnya berkas perkara Sukhdev Singh tersangka perambah kawasan Hutan Produksi Terbatas Tesso Nillo Pelalawan telah dinyatakan lengkap leh Kejaksaan Tinggi Riau, Pekanbaru, 27 Juli 2018. Barang bukti yang diamankan yaitu satu alat berat jenis excavator merk Hitachi EX.200-5 warna oranye.

Pengungkapan kasus tersangka Sukhdev Singh diawali dengan operasi pengamanan hutan oleh SPORC Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, Brimob Daerah Riau, TNI Korem 031 WIrabima pada 8 April 2017. setelah memeriksa beberapa saksi dan menemukan alat bukti lainnya, penyidikan ditingkatkan ke proses penyidikan 30 April 2018.

Penyidik menjerat tersangka dengan Pasal 92 Ayat 1 Huruf a dan Huruf b jo. Pasal 17 Ayat 2 Huruf a dan huruf b Undang-undang No 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, dengan ancaman hukuman penjara paling singkat tiga tahun penjara paling lama 10 tahun penjara dengan denda paling sedikit Rp1,5 miliar dan paling banyak Rp5 Miliar.

Semoga putusan pengadilan pidana ini nanti memberikan efek jera bagi pelaku dan juga pihak-pihak lain yang selama ini merambah kawasan hutan, khususnya di kawasan Hutan Produksi Terbatas Tesso Nillo Pelalawan, tutup Edward Sembirirng.

SHARE