Gede Khawatir Proyek Geotermal di Gede-Pangrango
Penulis : Kennial Laia
Lingkungan
Sabtu, 19 Juli 2025
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Warga Gunung Gede-Pangrango menggelar aksi untuk menolak proyek geotermal milik Sinar Mas. Masyarakat khawatir proyek tersebut akan merusak lingkungan dan ruang hidup masyarakat, termasuk sumber daya air yang menghidupi 30 juta manusia di berbagai kota di Jawa Barat.
Pernyataan ini diserukan oleh lebih dari 100 orang. Sebelumnya sejumlah warga yang menggarap lahan diundang oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) di kantor yang berlokasi di Cibodas, Kecamatan Cipanas, Cianjur.
Menurut informasi yang diterima redaksi, undangan tersebut bertajuk “Pemutakhiran Data Penggarap dan Orientasi Batas Area Kerja Eksplorasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemanfaatan Panas Bumi di TNGGP Seluas 5,46 Hektare” yang diadakan pada Kamis, 17 Juli 2025. Surat diteken oleh Kepala Balai Besar TNGGP, Arief Mahmud.
“Saya bukan penggarap lahan. Tidak punya tanah garapan. Saya datang ke sini dan menolak geotermal karena mengancam ruang hidup saya,” kata Soenarjo Sugiarto, perwakilan warga di lereng Gunung Gede-Pangrango, saat melakukan aksi di depan kantor Balai Besar TNGGP.

PT Daya Mas Geopatra Pangrango–salah satu anak usaha Sinar Mas–mulai melakukan eksplorasi panas bumi di lereng Gunung Gede-Pangrango pada paruh kedua 2022. Eksplorasi disertai upaya pematokan dan pembebasan lahan, untuk akses jalan maupun pengeboran panas bumi.
“Mata air yang mengalir dari Gunung Gede-Pangrango bukan hanya turun ke seluruh Cianjur, melainkan juga Bogor, Sukabumi hingga Provinsi Banten,” kata Cece Jaelani, perwakilan warga lainnya.
Gunung Gede-Pangrango merupakan sumber mata air bagi empat Daerah Aliran Sungai (DAS) di tiga provinsi, yakni Citarum, Cimandiri, Cisadane serta Ciliwung.
Setidaknya ada 94 titik mata air yang tersebar di kawasan TNGGP dengan debit air mencapai 594,6 miliar liter per tahun atau setara 191,1 juta liter per detik yang mampu menyangga kebutuhan air bersih untuk sekitar 30 juta manusia.
“Geotermal akan merusak warisan leluhur, ekosistem hutan dan bentang air serta meracuni udara,” kata Soenarjo.
Ia juga bertanya ke arah pagar kantor Balai Besar TNGGP yang sore itu dijaga aparat gabungan: “Yang di dalam situ ada yang bisa menyangkal bahwa geotermal meracuni udara?”
“Silakan disangkal,” katanya menutup orasi.
SHARE