Ilmuwan Usul Nama Baru untuk Badak Jawa, Tapi Bukan Badak Banten
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Biodiversitas
Minggu, 23 Maret 2025
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Sebuah studi baru mengungkapkan perbedaan yang signifikan dalam penampilan dan perilaku dua spesies badak asia bercula satu, yang menantang klasifikasi lama dan mendukung evaluasi ulang status mereka. Para peneliti mengusulkan Eurhinoceros sondaicus sebagai nama baru untuk badak jawa atau badak sunda.
Dilansir dari Pensoft, studi penelitian yang dipimpin oleh ahli zoologi Francesco Nardelli dan ahli paleontologi Kurt Heißig ini menyoroti bagaimana tekanan evolusi selama jutaan tahun telah membentuk adaptasi yang berbeda pada badak india (Rhinoceros unicornis) dan badak jawa (Rhinoceros sondaicus).
Badak jawa yang terancam punah memiliki tengkorak yang ramping, bagian belakang kepala yang lebih lebar dan lebih rendah, serta hidung dan gigi yang lebih pendek yang cocok untuk mengunyah dedaunan. Sebaliknya, badak india memiliki tengkorak yang lebih kuat dan gigi yang lebih tinggi yang diadaptasi untuk merumput di lapangan rumput.
Menurut para peneliti, adaptasi mamalia darat besar terhadap berbagai lingkungan terkait dengan keragaman makanan yang dapat mereka konsumsi, yang tercermin dalam variasi morfologi gigi dan tengkorak mereka.

"Pada badak, adaptasi ini teridentifikasi pada struktur gigi dan postur kepala mereka,” tulis para peneliti dalam makalah mereka, yang diterbitkan dalam jurnal ZooKeys.
Badak jawa, yang sekarang terbatas di semenanjung Ujung Kulon di Jawa, adalah spesies penjelajah dengan kulit bermotif poligonal yang unik dan, tidak seperti badak lainnya, betina tidak bercula. Sebaliknya, badak india adalah penggembala padang rumput sungai di India utara dan Nepal.
Dengan lipatan kulit yang dalam dan tubuh yang lebih berat, badak India jauh lebih besar daripada kerabatnya dari jawa. Ukurannya hanya dikalahkan oleh gajah dan badak putih, dengan berat jantan lebih dari 2.000 kg dan betina mencapai 1.600 kg.
Badak india (Rhinoceros unicornis). Foto: Oliver Bacquet.
Bukti fosil menegaskan bahwa perbedaan-perbedaan ini berevolusi secara independen dalam jangka waktu yang lama. Para penulis berpendapat bahwa perbedaan-perbedaan ini mewakili perbedaan anatomi dan ekologi yang mendasar dan mencerminkan adaptasi evolusioner yang mendalam.
Perilaku kedua spesies ini juga sangat berbeda, badak jawa merupakan pengembara yang suka menyendiri dan badak india membentuk kelompok-kelompok kecil.
"Kedua spesies ini memiliki adaptasi yang unik untuk bertahan hidup, yang menekankan pentingnya memahami sistematika mereka untuk konservasi yang efektif," tulis para peneliti dalam makalah mereka.
Berdasarkan temuan ini, para ilmuwan mengusulkan nama ilmiah yang lebih tepat untuk badak jawa/badak sunda, yakni Eurhinoceros sondaicus. Para peneliti berpendapat, mengakui Eurhinoceros sondaicus sebagai genus yang berbeda memberikan cerminan yang lebih akurat tentang sejarah evolusi dan spesialisasi ekologisnya.”
"Klasifikasi yang disempurnakan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang evolusi badak, tetapi juga memberikan kerangka kerja yang lebih jelas untuk perencanaan konservasi, membantu menyesuaikan strategi untuk melindungi hewan yang sangat terancam punah ini,” kata mereka.
SHARE