LIPUTAN KHUSUS:

Luas Karhutla di Kalsel Mencapai 233 Ha


Penulis : Aryo Bhawono

Luas kebakaran di Kalimantan Selatan dilaporkan mencapai 233 hektar dengan titik api sebanyak 2.558 tersebar di 13 kabupaten/kota

Karhutla

Senin, 10 Juli 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Luas kebakaran  di Kalimantan Selatan dilaporkan mencapai 233 hektar dengan titik api sebanyak 2.558 tersebar di 13 kabupaten/kota. Kota Banjarbaru memiliki luas karhutla terbesar, yakni 106 ha. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, Raden Suria Fadliansyah, menyebutkan penanganan karhutla seluas 233 ha tengah dilakukan dengan kerjasama pemerintah pusat. 

“Pemerintah pusat merespons dengan baik penanganan karhutla di Kalsel, bantuan helikopter sudah datang,” kata seperti dikutip dari Antara.

Pemerintah setempat melakukan upaya percepatan penanganan karhutla melalui perbantuan helikopter dari pusat untuk penanggulangan jalur udara, termasuk modifikasi cuaca guna memperpanjang musim hujan saat musim kemarau.

Presiden Jokowi meninjau karhutla di Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel, Juli 2019. (Setpres)

“Sementara helikopter diutamakan untuk penanggulangan karhutla di area Bandara Syamsudin Noor, tetapi teknisnya masih dikoordinasikan,” katanya.

Dia menuturkan Kota Banjarbaru menjadi wilayah terluas karhutla-nya mencapai 106 hektare dan hanya dua daerah yang nihil kasus karhutla, yakni Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Saat ini Banjarbaru merupakan wilayah prioritas penanganan bencana kabut asap akibat karhutla, dalam beberapa hari ini selalu diguyur hujan. Kondisi udara di Kota Banjarbaru sudah mulai membaik usai dilanda kabut asap akibat karhutla secara terus menerus pada Juni lalu.

Suria mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan jadwal pelaksanaan modifikasi cuaca di langit Kalsel, tetapi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, menekankan kesiagaan penanggulangan bencana karhutla.

Ia mengatakan beberapa teknis dalam pembahasan bersama lembaga terkait, termasuk pengoperasian bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunggu arahan dari pusat.

“Kondisi sudah mulai membaik, seluruh sumber daya yang ada kita kerahkan semaksimal mungkin,” ujarnya.