LIPUTAN KHUSUS:
Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Cemari 11 Pantai Indonesia
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Hasilnya, kemasan dari Unilever, Indofood dan Mayora Indah menjadi tiga besar penyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai.
Sampah
Sabtu, 23 Juli 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Sepanjang Juni 2022 sejumlah organisasi dari gerakan Pawai Bebas Plastik melakukan kegiatan Brand Audit di 11 titik pantai yang tersebar di 10 provinsi. Hasilnya, kemasan dari Unilever, Indofood dan Mayora Indah menjadi tiga besar penyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai. Brand Audit ini bertujuan untuk mengetahui siapa produsen pemilik merek-merek yang kemasannya mencemari sungai, pantai dan lingkungan di Indonesia.
Swietenia Puspa Lestari dari Divers Clean Action (DCA) mengatakan, hasil brand audit yang dilakukan oleh gerakan Pawai Bebas Plastik sepanjang Juni 2022, di 11 titik pantai di Indonesia menunjukkan, produsen Indofood, Unilever dan Mayora Indah menempati peringkat 3 besar penyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai. Pawai Bebas Plastik menemukan jenis kemasan plastik yang terbanyak selama Brand Audit adalah kemasan plastik sekali pakai, yaitu saset sebanyak 79,7 persen dari total temuan sampah plastik.
“Sampah kemasan saset masih menjadi beban lingkungan, mengingat kemasan saset ini susah untuk didaur ulang dan dalam laporan Greenpeace berjudul Throwing Away The Future, Asia tenggara memegang pangsa pasar sekitar 50 persen dan diprediksi jumlah kemasan saset yang terjual akan mencapai 1,3 triliun pada 2027,” kata Swietenia Puspa dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (22/7/2022).
Jaringan organisasi dan kelompok masyarakat yang tergabung dalam Break Free From Plastic yang telah melakukan Brand Audit sejak 2018 hingga 2021. Hasilnya menunjukkan produsen FMCG (Fast Moving Consumer Goods) seperti Indofood, Danone, Mayora, Unilever, Wings masuk peringkat teratas produsen yang sampah kemasannya mencemari lingkungan di Indonesia.
Ghofar dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menuturkan, peran produsen FMCG turut ambil bagian dalam krisis sampah plastik sekali pakai sangat penting. Karena upaya masyarakat mengurangi plastik sekali pakai tidak akan pernah cukup jika produsen tidak mengurangi kemasan plastik sekali pakai.
Saat ini telah ada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Dalam Permen tersebut, produsen berkewajiban membuat dokumen peta jalan pengurangan sampah hingga 2030.
Peta jalan pengurangan sampah ini menjadi regulasi mendorong perluasan tanggung jawab produsen atas krisis sampah plastik. Sayangnya, publik tidak mendapatkan informasi atas isi dari dokumen peta jalan tersebut karena sikap tertutup produsen.
"Padahal keterbukaan dan transparansi dari produsen atas peta jalan pengurangan sampah menjadi salah satu indikator keseriusan dan tanggung jawab mengatasi krisis sampah plastik,” ujar Ghofar.
Marsya Nurmaranti dari Indorelawan menambahkan, gerakan Pawai Bebas Plastik akan melakukan pawai kembali secara luring pada Minggu, 24 Juli 2022, dengan membawa pesan mendorong tanggung jawab produsen FMCG atas sampah saset yang mencemari lingkungan di Indonesia dan bersikap terbuka atas rencana pengurangan sampahnya kepada publik.
"Konferensi pers hari ini sebagai rangkaian dari pawai bebas plastik tahun 2022 dan puncaknya akan melakukan pawai bersama dengan 200 relawan dari Bundaran HI menuju kawasan Dukuh Atas bersama monster ular saset,” ujar Marsya.
Dalam Brand Audit yang telah dilakukan oleh 231 relawan gerakan Pawai Bebas Plastik menunjukkan produsen Indofood menempati peringkat pertama dengan 504 buah sampah kemasan plastik sekali pakai, Unilever Indonesia menempati peringkat kedua dengan 216 buah sampah kemasan plastik sekali pakai dan Mayora Indah menempati peringkat ketiga dengan 164 buah sampah kemasan plastik sekali pakai.
Seluruh data ini diolah dan dapat diakses di www.marinedebris.id sebuah platform yang dikembangkan oleh DCA dan mitra-mitra riset microSEAP. Sampah-sampah plastik sekali pakai yang ditemukan tersebut akan dibuat menjadi monster ular sachet dalam aksi pawai 24 Juli 2022 di Bundaran HI hingga Dukuh Atas.