LIPUTAN KHUSUS:
Pemanasan Global Sebabkan Cuaca Ekstrem
Penulis : Aryo Bhawono
Gelombang panas ekstrem di India dan Pakistan sangat kontras dengan Asia Tenggara yang mengalami suhu rendah sepanjang tahun.
Perubahan Iklim
Senin, 09 Mei 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Hari-hari terakhir bulan April suhu panas ekstrem tercatat di India dan Pakistan. Temperatur memuncak pada 49 Celcius di Jacobabad, Pakistan pada Sabtu 30 April lalu dan 47,2 Celcius di Banda, India. Departemen Meteorologi India mengkonfirmasi suhu rata-rata pada bulan April adalah yang tertinggi untuk bagian utara dan tengah negara itu sejak pencatatan dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu.
Dikutip dari The Guardian, para ilmuwan percaya intensitas, durasi, dan waktu kedatangan gelombang panas di India dan Pakistan ini disebabkan oleh kenaikan suhu global. Meskipun terdapat selang waktu terjadinya gelombang panas ekstrem selama beberapa hari terakhir, suhu diperkirakan meningkat kembali pada akhir pekan ini dan minggu depan. Perkiraan suhu maksimum mendekati 50 Celcius di beberapa bagian barat laut India dan Pakistan.
Gelombang panas ekstrem ini sangat kontras dengan Asia Tenggara yang mengalami suhu rendah sepanjang tahun. Pada 2 Mei, Observatorium Hong Kong mencatat suhu 16,4 derajat Celcius. Ini adalah suhu Mei terendah yang tercatat sejak 1917, dan memecahkan rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 2013.
Kota Guangzhou di Tiongkok selatan mencatatkan suhu 13,7 C pada hari yang sama, suhu terendah yang pernah tercatat selama Mei.
Pada 4 Mei, suhu minimum 13,6 C juga tercatat di distrik Umphang, Thailand. Ini adalah suhu terendah yang pernah tercatat di bulan Mei di Thailand.
Cuaca dingin adalah merupakan imbas monsun timur laut dan kondisi yang tidak menentu. Tetapi suhu rendah ini tidak sampai ke India utara dan Pakistan.
Sementara itu, Australia yang tengah mengalami wabah flu pertama tahun ini mencatatkan rekor suhu terpanas ketujuh di bulan April. Angin dingin membawa penurunan suhu yang signifikan ke bagian tenggara negara itu pada hari Rabu dengan suhu 4-8C di bawah rata-rata untuk beberapa bagian Australia Selatan, Victoria, New South Wales, dan Tasmania.
Hujan lebat dan angin kencang mempengaruhi Tasmania pada hari Kamis dan Jumat berkat tekanan rendah di daerah yang dalam. Para ahli meteorologi menyebut kondisi udara ini sebagai 'suhu rendah pantai timur'. Kondisi ini akan terjadi beberapa kali dalam setahun dan dapat membawa hujan lebat, angin kencang, dan banjir bandang.