LIPUTAN KHUSUS:
Dalam 30 Tahun, Permukaan Laut AS Diprediksi Naik 30cm
Penulis : Tim Betahita
Permukaan air laut di AS meningkat lebih cepat dibandingkan rata-rata global. Dalam 30 tahun, warga terdampak banjir pesisir akan semakin bertambah.
Perubahan Iklim
Rabu, 23 Februari 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Garis pantai Amerika Serikat (AS) saat ini tengah menghadapi ancaman. Para ilmuwan memperkirakan permukaan laut negara tersebut akan naik hingga 30 cm dalam 30 tahun ke depan.
Hal itu terungkap dalam laporan yang diterbitkan oleh pemerintah federal AS. Analisis tersebut juga memperingatkan bahwa kenaikan laut secara signifikan terjadi lebih cepat di wilayah Amerika dibandingkan dengan rata-rata global. Situasi ini akan menyebabkan “peningkatan dramatis” jumlah penduduk rentan terhadap bencana banjir pesisir.
Laporan tersebut menyatakan bahwa tren ini didorong oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia. Saat ini penduduk yang telah terdampak oleh bencana serupa mencapai puluhan juta. Sejak 1990-an, kerusakan rumah dan bisnis juga telah meningkat sebesar 50% di seluruh AS.
Secara rata-rata, banjir pesisir diperkirakan akan menjadi 10 kali lebih sering terjadi pada 2050. Sementara itu banjir besar yang berpotensi menimbulkan bencana diperkirakan akan terjadi lima kali lebih sering dibandingkan saat ini.
Studi tersebut, yang ditulis bersama oleh NASA, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dan enam lembaga pemerintah AS lainnya, memperkirakan bahwa banjir yang terjadi di suatu wilayah setiap dua hingga lima tahun sekali akan terjadi beberapa kali dalam satu di tahun di berbagai tempat, bahkan tanpa badai atau hujan lebat.
Secara rinci, permukaan air laut di pantai barat AS diperkirakan akan meningkat 10-20 cm pada 2050. Pantai timur akan naik hingga 35 cm. Sementara itu komunitas yang mengelilingi Teluk Meksiko akan terkena kenaikan terparah hingga 46 cm.
Tingkat kenaikan permukaan laut yang tidak merata ini akan memengaruhi risiko banjir. Misalnya, bagian barat pantai teluk akan mengalami 10 kali lebih banyak peristiwa banjir dibandingkan saat ini. Sementara itu risiko banjir sejenis hanya akan meningkat sedikit di kawasan Alaska dan Hawai.
Secara global permukaan air laut telah meningkat akibat pemanasan global. Ini disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yangmelepaskan gas rumah kaca, yang membantu memanaskan atmosfer dan lautan.
Lapisan es besar di Greenland dan Antartika telah kehilangan lebih dari 6 triliun ton es sejak tahun 1990-an akibat gletser yang mencair. Air yang meleleh menyebabkan permukaan lautan naik.