LIPUTAN KHUSUS:

Kapasitas Energi Terbarukan Dunia Mencapai Rekor Baru


Penulis : Aryo Bhawono

Namun capaian kapasitas energi terbarukan baru setengah dari target emisi nol karbon bersih pada pertengahan abad ini.

Energi

Kamis, 02 Desember 2021

Editor : Kennial Laia

BETAHITA.ID -  Kapasitas Energi Terbarukan di seluruh dunia mencapai rekor baru, yakni 290 Giga Watt. Angka ini cukup mengagumkan karena peningkatan terjadi di tengah pandemi Covid-19. 

Catatan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/ IEA) menyebutkan mayoritas kapasitas ini dihasilkan dari pembangkit tenaga surya dan turbin angin. Kebijakan iklim dan energi baru di banyak negara telah mendorong pertumbuhan energi terbarukan. Banyak negara menetapkan ambisi tinggi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada KTT iklim PBB Cop26 di Glasgow bulan lalu.

“Rekor penambahan energi terbarukan tahun ini adalah tanda lain bahwa ekonomi energi global baru sedang muncul. Tingginya harga komoditas dan energi yang kita lihat saat ini menimbulkan tantangan baru bagi industri terbarukan, tetapi kenaikan harga bahan bakar fosil juga membuat energi terbarukan semakin kompetitif,” ucap Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol, seperti dikutip dari Guardian. 

Laporan IEA pada Rabu (1/12/2021) menyebutkan , energi terbarukan akan menyumbang sekitar 95% dari peningkatan kapasitas pembangkit listrik global hingga akhir 2026. Pembangkit tenaga surya menyediakan sekitar setengah dari kapasitas itu.

Ilustrasi energi terbarukan )lpbi-nu.org)

Padahal harga bahan baku telah meningkat karena pandemi Covid-19. Kenaikan harga ini telah membatalkan beberapa penurunan biaya di sektor terbarukan. 

Penulis utama laporan IEA, Heymi Bahar, mengatakan harga komoditas bukan hambatan utama pertumbuhan karena angin dan matahari masih akan lebih murah daripada bahan bakar fosil di sebagian besar wilayah. Namun justru perizinan menjadi hambatan utama untuk proyek energi angin baru di seluruh dunia, makanya berbagai langkah kebijakan diperlukan untuk memperluas penggunaan tenaga surya untuk konsumen dan industri.

“Bisa saja, kita punya alatnya. Tapi pemerintah perlu menunjukkan lebih banyak ambisi, tidak hanya pada target tetapi pada langkah-langkah dan rencana kebijakan,” ucapnya.

China memasang kapasitas energi terbarukan paling baru tahun ini dan diharapkan mencapai 1.200GW kapasitas angin dan surya pada tahun 2026. Pencapaian ini lebih cepat empat tahun dari targetnya pada tahun 2030. 

Negara itu adalah penghasil karbon terbesar di dunia, pemerintahannya enggan berkomitmen memperkuat target pengurangan emisinya dalam COP26. 

India, penghasil emisi terbesar ketiga di dunia, juga mengalami pertumbuhan kapasitas energi terbarukan pada tahun lalu. Tetapi negara itu mematok target pengurangan emisi nol persen pada tahun 2070. Target ini dianggap terlalu lemah oleh banyak orang. 

“Pertumbuhan energi terbarukan di India luar biasa,. Pertumbuhan ini mendukung tujuan pemerintah yang baru diumumkan untuk mencapai kapasitas listrik terbarukan 500GW pada tahun 2030,” ucap Birol.