LIPUTAN KHUSUS:

Dua Ekor Badak Jawa Lahir di TN Ujung Kulon


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Dua ekor anak badak jawa yang baru lahir terpantau kemera video berkeliaran di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK pada April dan Juni 2021.

Biodiversitas

Rabu, 18 Agustus 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) baru-baru ini mendapat tambahan badak jawa (Rhinoceros sondaicus) baru. Dua ekor anak badak jawa yang baru lahir terpantau kemera video berkeliaran di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK pada April dan Juni 2021 lalu.

Dengan kelahiran dua ekor anak badak jawa itu, total populasi badak jawa di TNUK saat ini menjadi 75 ekor. Kelahiran 2 anak badak jawa ini merupakan kelahiran kedua di tahun ini, setelah kelahiran pertama 2 ekor anak badak jawa lainnya di Maret sebelumnya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem(KSDAE), KLHK, Wiratno mengatakan, kelahiran badak jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh (full protection) badak jawa dan habitatnya di TNUK. Dirinya optimis pertumbuhan flagship species di Indonesia akan meningkat, termasuk badak jawa.

"Kita terus memastikan tidak terjadinya kepunahan seluruh flagship species, termasuk juga Badak Jawa. Kelahiran anak badak jawa di tahun 2021 ini, merupakan bukti nyata terjadinya pertumbuhan populasi flagship species di Indonesia," kata Dirjen Wiratno Senin (16/8/2021) kemarin.

Gambar anak badak jawa yang belum lama ini lahir di TN Ujung Kulong yang tertangkap video kamera trap yang dipasang Tim Monitoring Badak Jawa TNUK, 12 April 2021 lalu./Foto: Dokumentasi TNUK

Sepanjang 2021 ini, Balai TNUK mencatat kelahiran 4 ekor anak badak jawa. Anak badak jawa pertama dengan jenis kelamin betina (ID.083.2021) mulai terekam video kamera trap pada 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu (ID.023.2011). Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada 2017 lalu.

Anak badak jawa kedua berjenis kelamin jantan (ID.084.2021) diperkirakan sudah berusia 1 tahun yang mulai terekam pada 27 Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari (ID.008.2011). Sementara anak Badak Jawa ketiga berjenis kelamin jantan (ID.085.2021), perkiraan usia 3-4 bulan mulai terekam pada 12 April 2021 bersama induknya bernama Rimbani (ID.051.2012) dan merupakan kelahiran pertama kali. Rimbani merupakan anak dari induk yang bernama Ratih (ID.024.2011).

Anak badak jawa keempat berjenis kelamin betina (ID.086.2021) dengan perkiraan usia 1 tahun terekam pada 9 Juni 2021 bersama induknya yang bernama Kasih (ID.032.2011). Kelahiran ini merupakan yang ketiga bagi induk Kasih setelah tercatat kelahiran sebelumnya.

Badak jawa merupakan jenis satwa langka yang masuk ke dalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. IUCN memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I.