IESR: Kenaikan Suhu Global Bisa Merusak Terumbu Karang

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Perubahan Iklim

Selasa, 13 Desember 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Institute for Essential Services Reform (IESR) menyebut kenaikan suhu atau temperatur global 2 derajat Celcius bisa mengakibatkan kerusakan terumbu karang hingga 99 persen.

"Ini 29 persen lebih buruk daripada kalau temperatur itu hanya mencapai 1,5 derajat," kata Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR, dikutip dari Antara, Selasa (6/12/2022).

Lebih lanjut Fabby mengatakan, bila suhu bumi terus mengalami kenaikan, maka daerah yang menggantungkan pendapatannya dari turis yang berwisata snorkeling serta diving bisa bernasib buruk, sebab terumbu karang yang daerah tersebut miliki rusak akibat kenaikan temperatur global itu.

Contohnya, Mesir dan Indonesia yang memiliki destinasi terumbu karang. Negara-negara ini akan kehilangan sumber penghasilan akibat kondisi itu.

Karang yang memutih di Mayotte, antara Madagaskar dan Tanzania. Studi ini menemukan terumbu pulau berada di bawah ancaman yang sangat tinggi karena suhu air naik./Foto: David Obura/IUCN.

"Ketika temperatur global naik, kita akan kehilangan sumber pendapatan yang sangat signifikan."

Tak hanya itu, Fabby menuturkan, dirinya sempat membaca tentang Piala Dunia Qatar 2022, mengenai sebuah studi yang menunjukkan bahwa orang-orang yang bekerja di lingkungan temperatur tinggi memiliki kecenderungan mengalami gagal ginjal.

Fabby berpendapat, studi itu tak hanya meneliti para pekerja migran di Timur Tengah, tapi juga orang-orang yang bekerja di perkebunan tebu di Brasil.

"Jadi cuaca ekstrim, cuaca panas khususnya, itu membuat kita berisiko secara kesehatan. Inilah kenapa ketika kita berbicara membatasi kenaikan temperatur global di bawah 2 derajat, bahkan mencapai 1,5 derajat itu bukan sekedar angka, tapi punya dampak luar biasa terhadap ekonomi kita, terhadap kehidupan kita, terhadap kesehatan kita dan lain-lain," ujar Fabby.

SHARE