Corina, Harimau Sumatera Korban Jerat Kembali ke Habitatnya

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Selasa, 22 Desember 2020

Editor :

BETAHITA.ID - KLHK melepasliarkan Harimau sumatera bernama Corina ke habitatnya di kawasan Restorasi Ekosistem Riau, Minggu (20/12/2020). Penentuan lokasi pelepasliaran dilakukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh tim pakar yang dipimpin oleh Prof. Satyawan Pudyatmoko dari Fakultas Kehutanan UGM.

Baca juga: Jagawana dan Harimau Sumatera Bareng Terjebak Jerat

“Semoga Corina dapat bertahan di alam dan dapat berkembang biak, sehingga populasi Harimau Sumatera semakin meningkat. Kami juga berharap, semakin banyak satwa yang terselamatkan, dan tidak ada lagi satwa yang mati atau terluka akibat jerat,” ujar Direktur Jenderal KSDAE Wiratno, yang memimpin pelepasliaran itu, seperti dikutip dalam siaran pers Humas KLHK.

Baca juga Harimau Sumatera Berkeliaran di Solok Baru 2 Pekan Dilepasliarkan

Harimau Sumatera Corina (Humas KLHK)

Pada Maret lalu, Harimau Sumatera berjenis kelamin betina itu, ditemukan dalam kondisi terjerat. Setelah berhasil diselamatkan, Corina dititipkan ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) untuk perawatan hingga akhirnya dapat dikembalikan ke habitatnya.

Sebelum dilepasliarkan, Corina dipindahkan dari Pusat Rehabilitasi Dharmasraya ke lokasi habituasi. Selanjutnya, dilakukan pemasangan GPS Collar di tubuh Corina, untuk keperluan pemetaan wilayah jelajahnya, dan bermanfaat dalam antisipasi terulangnya satwa tersebut kembali terjerat.

Untuk memudahkan pemantauan pada saat coverage satelit GPS terbatas, dipasang pula transmitter radio yang dapat dipantau langsung menggunakan receiver radio tracking dengan sistem trianggulasi.

Baca juga Harimau Masuk Kampung setelah Diliarkan, Kegagalan Rehabilitasi?

“Dukungan para pihak dalam penyelamatan satwa liar sangat diperlukan, karena upaya konservasi harus dilakukan bersama–sama. Ke depan, KLHK melalui BBKSDA Riau dan mitra terus melakukan kampanye Operasi Sapu Jerat terutama di wilayah kawasan konservasi dan di seluruh habitat Harmau sumatera, termasuk di seluruh Semenanjung Kampar,” kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono.

SHARE