1 Bayi Orangutan di Suaka Lamandau Lahir, 4 Lainnya Menyusul

Penulis : Kennial Laia

Konservasi

Rabu, 01 Juli 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Satu bayi orangutan Borneo telah lahir di Suaka Margasatwa Lamandau, Kalimantan Tengah, Juni 2020. Empat individu betina dewasa liar lainnya terpantau sedang hamil, demikian dilaporkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah. 

Bayi orangutan borneo (Pongo pygmaeus) itu berjenis kelamin jantan dan dinamai Pancaran oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Menurut penjelasan Kepala BKSDA Kaliteng Handi Nasoka, Pancaran lahir dari induk bernama Pauline, yang lahir pada 2007, dan pejantan Carlos. Induk Pancaran itu sendiri merupakan bayi yang lahir dari Paula, orangutan rehabilitan yang sebelumnya dilepasliarkan ke dalam kawasan Suaka Margasatwa Lamandau. 

"Ini adalah kabar bahagia buat kami dan konservasi karena proses reproduksi alami di alam liar dapat berjalan. " kata Handi kepada Betahita, Rabu, 1 Juli 2020. 

Handi mengatakan, orangutan Pauline datang ke Camp Pelepasliaran dan Pemantauan Gemini di SM Lamandau dengan menggendong bayinya yang saat itu diperkirakan berusia 1-2 minggu. Petugas camp yang melakukan pengamatan melihat Pauline terlihat sedang makan daun muda sambil beristirahat di sebuah pohon bersama Pancaran. Pengamatan pada saat itu, menunjukkan anak orangutan dan induknya terlihat sehat.

Pauline dan bayinya, Pancaran, yang lahir pada Juni 2020 di kawasan Suaka Margasatwa Lamandau, Kalimantan Tengah. Foto: KLHK

Dalam lima tahun terakhir, terdapat 15 individu orangutan Borneo yang lahir di dalam kawasan Suaka Margasatwa Lamandau. Populasi itu diperkirakan bertambah dengan adanya pantauan empat orangutan dewasa yang sedang hamil di dalam kawasan tersebut. 

"Saat ini, terpantau empat individu orangutan betina dewasa liar yang sedang hamil, terdiri dari orangutan Labety dan Suwita di area Camp Rasak serta orangutan Queen dan Betli diarea Camp Buluh," kata Handi. 

"Waktu kelahiran belum bisa ditentukan karena ini orangutan liar, apakah tahun ini atau tahun depan. Namun, kami terus memantau dan menunggu kabar kelahirannya," katanya. 

Lebih lanjut, Handi menjelaskan terdapat 66 individu orangutan yang terpantau di seluruh area camp di SM Margasatwa sejak 2019. Di antaranya, 39 individu orangutan reintroduksi, 11 individu orangutan program soft-release (telah dilepasliarkan satu individu), empat individu orangutan yang sering datang di sekitar camp, dan 12 individu orangutan liar.

Pauline dan Carlos, orangtua dari bayi orangutan Pancaran yang lahir pada Juni 2020 di Suaka Margasa

"Kelahiran orangutan dan perkembangbiakan yang bagus menandakan bahwa SM Lamandau merupakan kawasan konservasi yang mempunyai daya dukung yang baik untuk mendukung hidupan liar orangutan dan satwa lainnya dihabitat aslinya," jelas Handi. 

"Karena itu sangat penting agar kawasan hutan tetap terjaga, agar potensi populasi dapat bertambah," pungkasnya. 

SHARE